Tuesday, November 27, 2012

Telaah PAI Fiqih (Kelas 1-3)



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
            Pendidikan fiqih merupakan salah satu pendidikan agama islam yang diterapkan dalam institusi pendidikan sebagai sarana mewujudkan tujuan pendidikan, membentuk manusia yang mengerti akan syari’at agama islam.
            Pendidikan fiqih selama ini telah diterapkan lewat pendidikan agama islam. Sesuai dengan peraturan Menteri Agama Republik Indonesia no 2 tahun 2008 tentang standar kompetensi lulusan dan standar isi pendidikan agama islam di Madrasah Ibtidaiyah, maka kurikulum pendidikan fiqih di Madrasah Ibtidaiyah harus sesuai dengan standar kompetensi yang ditentukan dimana pendidikan fiqih diharapkan mampu menciptakan individu yang tahu akan syari’at agama islam,serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
            Dalam standar isi di MI, materi fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang distandarisasi. Didalamnya dapat ditemukan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara kronologis, sebagai awal acuan standar isi materi fiqih itu sendiri pada dasarnya terdapat dalam permendiknas no 22 tahun 2006, peraturan menteri pendidikan nasional tersebut mengungkapkan bahwa satuan pendidikan madrasah ibtidaiyah salah satunya berkewajiban dan berhak untuk mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
            Berikut akan kami jelaskan telaah pelajaran fiqih madrasah ibtidaiyah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pendidikan agama islam dalam hal ini adalah materi fiqih madrasah ibtidaiyah kelas satu sampai kelas tiga.

B. Rumusan masalah
Untuk membatasi masalah agar lebih terpusat pada pokok persoalan sesuai dengan judul diatas, maka dalam makalah ini pemakalah uraikan beberapa permasalahan yaitu :
1. Apa saja yang temasuk dalam lima rukun islam?
2. Apa syahadatain itu dan bagaimana artinya?
3. Bagaimana pengertian bersuci dari najis?
4. Bagaimana tata cara bersuci dari najis?
5. Bagaimana penerapan bersuci dari najis dalam kehidupan sehari-hari?
6. Bagaimana tata cara wudu?
7. Bagaimana bunyi doa sesudah wudu?
8. Apa saja yang termasuk dalam macam-macam salat fardu?
9. Bagaimana gerakan salat fardu?
10. Bagaimana bunyi bacaan salat fardu?
11. Bagaimana ketentuan tata cara salat fardu?
12. Bagaimana ketentuan azan dan iqomah?
13. Bagaimana bunyi lafal azan dan iqomah?
14. Bagaimana ketentuan tata cara salat berjamaah?
15. Bagaimana bunyi lafal zikir setelah salat fardu?
16. Bagaimana bunyi lafal doa setelah salat fardu?
17. Bagaimana ketentuan dan tata cara salat rawatib?
18.  Bagaimana ketentuan salat jum’at?
19. Bagaimana tata cara salat bagi orang yang sakit?
20. Bagaimana ketentuan puasa ramadan?
21. Apa saja hikmah puasa ramadan?
22. Bagaimana ketentuan salat tarawih dan salat witir?
23. Bagaimana cara melaksanakan tadarus pada bulan ramadan?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan makalah ini adalah :
1. Mampu menyebutkan lima rukun islam
2. Dapat menghafal syahadatain dan artinya
3. Mampu menjelaskan pengertian bersuci dari najis
4. Dapat menjelaskan tata cara bersuci dari najis
5. Mampu menerapkan hidup suci dari najis dalam kehidupan sehari-hari
6. Dapat menjelaskan dan mempraktikkan tata cara wudu
7. Mampu menghafal doa sesudah wudu
8. Dapat menyebutkan macam-macam salat fardu
9. Mampu menirukan gerakan salat fardu
10. Dapat menghafal bacaan salat fardu
11. Mampu menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu
12. Dapat menyebutkan ketentuan azan dan iqomah
13. Mampu melafalkan dan mempraktikkan  azan dan iqomah
14. Dapat menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah
15. Mampu melafalkan zikir setelah salat fardu
16. Dapat melafalkan doa setelah salat fardu
17. Mampu menjelaskan serta mempraktikkan  ketentuan dan tata cara salat rawatib
18. Dapat mengenal ketentuan salat jum’at serta membiasakan mengikuti salat jum’at
19. Mampu menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara salat bagi orang yang sakit
20. Dapat menjelaskan ketentuan puasa ramadan
21. Mampu menyebutkan hikmah puasa ramadan
22. Dapatmenjelaskan ketentuan salat tarawih dan salat witir
23. Mampu melaksanakan tadarus pada bulan ramadan
D. Manfaat Makalah
1. Manfaat teoritis
a. dapat memahami materi fikih kelas 1, 2 dan 3 dengan baik.
b.dapat menjelaskan materi fikih kelas 1, 2 dan 3 sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) 2008.
c. dapat menerapkan materi fikih dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat praktis
a. Bagi pemakalah
Untuk meningkatkan pengetahuan pemakalah, khususnya dalam ilmu fikih di Madrasah Ibtidaiyah.
b. Bagi pembaca
Sebagai dasar pengetahuan bagi mahasiswa agar nantinya dapat mengaplikasikan dan menelaah materi fikih kelas 1, 2 dan 3 Madrasah Ibtidaiyah.

E. Sistematika Penulisan Makalah
Untuk mendapatkan gambaran dan memudahkan dalam pembahasan makalah ini, pemakalah akan menjabarkan secara global sistematika penulisannya. Adapun penyusunannya adalah sebagai berikut :
1. Bagian awal berisi :
Judul
Daftar isi
2. Bagian isi terdiri dari :
BAB I             PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan makalah
D. Manfaat makalah
E. Sistematika penulisan makalah

BAB II                        LANDASAN TEORI
            Kelas 1, semester 1
A. Menyebut lima rukun islam dan mengerti arti syahadatain
B. Mengartikan, menjelaskan tata cara, menirukan tata cara, serta membiasakan bersuci dari najis
Kelas 1, semester 2
A. Menjelaskan tata cara wudu dan menghafal doa sesudah wudu
B. Menyebutkan macam-macam salat fardu, menirukan gerkan salat fardu dan menghafal bacaan salat fardu
Kelas 2, semester 1
A. Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu
B. Menyebutkan, melafalkan, serta mempraktikkan azan dan iqomah
Kelas 2, semester 2
A. Menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah
B. Melafalkan zikir setelah salat fardu serta melafalkan doa setelah salat fardu
Kelas 3, semester 1
A. Menjelaskan ketentuan dan tata cara salat sunah rawatib
B. Mengenal ketentuan salat jum’at dan membiasakan mengikuti salat jum’at
C. Menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara salat bagi orang yang sakit
Kelas 3, semester 2
A. Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan serta menyebutkan hikmah puasa Ramadan
B. Menjelaskan keutamaan tadarus al-qur’an pada bulan Ramadan

BAB III          PEMBAHASAN
BAB IV          PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian akhir :
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
LANDASAN TEORI
Kelas 1, Semester 1
A. Mengenal lima rukun islam
    1. Menyebutkan lima rukun islam
                        Orang islam wajib melaksanakan rukun islam. Orang islam disebut muslim apabila melaksanakan rukun islam. Rukun islam ada 5, antara lain:
a. Mengucapkan dua kalimat syahadat
      Dua kalimat syahadat ini disebut syahadatain yang terdiri atas syahadat tauhid dan syahadat rosul. Syahadatain adalah dua persaksian, bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah.Orang islam harus hafal syahadatain. Syahadatain dibaca setiap shalat ketika duduk tasyahud baik tasyahud awal maupun akhir,di baca seseorang ketika ingin masuk islam  dan membaca syahadatain harus disertai dengan keyakinan.
b. Melaksanakan shalat
      Orang islam wajib melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam. Shalat lima waktu disebut shalat fardhu. Shalat lima waktu itu antara lain :
 Shalat dhuhur ada  empat rekaat
-          Shalat ashar ada empar rekaat
-          Shalat magrib ada tiga rekaat
-          Shalat isya ada empat rekaat
-          Shalat subuh ada dua rekaat

c. Membayar Zakat
      Orang islam yang mampu wajib mengeluarkan zakat.Zakat ada dua macam yaitu zakat fitrah dan zakat mal (zakat untuk fakir miskin).Perintah zakat terdapat dalam alqur’an QS. Al-baqoroh:43).
d. Puasa di bulan ramadhan
      Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum dan dari semua yang membatalakan puasa dari terbit fajar sampai magrib. Hukum berpuasa di  bulan ramadhan adalah wajib.
e. Menunaikan ibadah haji.
      Ibadah haji dilakukan bagi orang islam yang mampu, dalam arti mampu biaya fisik dan kesehatan. Rosulullah bersabda dalam sebuah hadits bahwa islam itu dibangun atas lima perkara yaitu persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah , persaksian bahwa muhammad adalah hamba dan utusan Allah,  menegakkan shalat, membayar zakat, ibadah haji dan puasa ramadhan. ( hadits riwayat muslim; 21).
                                           
2. Menghafal Syahadatain dan artinya
·         Arti syaharatain
Orang islam harus mengucapkan syahadatain dengan benar. Kalimat syahadatain ada dua yaitu syahadat tauhid dan syahadat rosul.
a. Syahadat Tauhid
Syahadat tauhid adalah اشهد ان لا اله الا الله
Artinya; “saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain allah”.
Syahadat tauhid adalah bersaksi terhadap keesaan  Allah . Bahwasannya orang islam itu mempunyai satu  Tuhan  yaitu  Allah, yang menciptakan  seluruh alam raya dan semua isinya. Orang islam harus meyakini sepenuh hati bahwa Allah adalah tuhannya, Allah yang wajib di sembah, Allah yang dimintaipertolongan, Allah Maha pencipta semua makhluk , Allah mengatur dan memelihara ciptaannya. Oleh karena itu  orang islam wajib beriman  kepada Allah karena itu adalah kunci akan selamat dunia dan akhirat.
b. Syahadat Rosul
syahadat rosul adalah  واشهد ان محمد رسول الله
Artinya; “ dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah”.
Syahadat rosul merupakan persaksian terhadap nabi Muhammad, bahwasannya orang islam wajib beriman kepada nabi muhammad yang dilakukan tidak cukup dengan lisan tetapi harus dibuktikan dengan perbuatan salah satunya adalah mencontoh nabi muhammad yang menjadi suri tauladan bagi umatnya yang selalu berbuat kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.
B. Mengenal tata cara bersuci dari najis
1. Menjelaskan pengertian bersuci dari najis
·         Pengertian Bersuci
Bersuci  disebut juga dengan thaharah yang artinya sucinya badan dari segala hadas dan najis. Seperti halnya dalam melaksanakan shalat harus bersuci dulu yang dilakukan dengan membersihkan pakaian dan tempat shalat agar shalatnya diterima oleh Allah. Macam – macam bersuci ada dua yaitu:
a. Bersuci dari hadas
Hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seorang  muslim yang menyebabkan ia tidak boleh shalat dan tawaf. Hadas ada dua macam yaitu hadas kecil yang timbul karena buang air kecil maupun besar yang dapat disucikan dengan wudhu atau tayamum dan hadas besar yang timbul disebabkan hubungan suami istri yang harusd disucikan dengan mandi.
b. Bersuci dari najis                 
Najis adalah kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah. Misalnya jilatan anjing, tinja atau kotoran baik dari manusia atau hewan dan air kencing manusia. Naijs ini yang dapat disucikan dengan membersihkan tempat yang terkena najis.
2. Menjelaskan tata cara bersuci dari najis
·         Tata cara bersuci dari najis
a. Berwudhu
Berwudhu termasuk cara bersuci yang harus menggunakan air suci yang menyucikan. Alat untuk bersuci adalah air sumur, air hujan, air embun atau air salju dan jika tidak ada air maka boleh menggunakan debu atau tanah yang suci yang sering disebut juga dengan tayamum.
b. Istinja
Istinja adalah membersihkan kotoran yag keluar dari dubur dan kubul. Apabila mengeluarkan kotoran harus segera membersihkan dengan air agar badan tetap suci dan bersih, apabila tidak ada air boleh menggunakan dengan memakai batu, kertas, tisu, daun, kayu dan sebagainya. Istinja dengan selain air cukup diusapkantiga kali sampai hilang benda dan baunya.
3. Menirukan tata cara menyucikan najis.                                                                
·         Tata Cara Menyucikan Diri dari najis
            Najis ada 3 macam, yaitu;
a. Najis Mukhaffafah
Najis mukhaffah adalah najis yang ringan artinya najis yang hukumnya diringankan. Seperti air kencing bayi yang belum makan apa- apa selain air susu ibu yang cara menyucikannya dengan memercikkan air di tempat yang terkena najis sampai bersih.
b. Najis Mutawasithah
Najis mutawasithah adalah najis yang sedang pertengahan. Misalnya kotoran manusia dan binatang, nanah, darah, bangkai dan cara menyucikannya dengan menghilangkan najis dengan air sampai hilang zat warna dan baunya.
c. Najis Mughaladhah
Najis mughaladhah adalah najis yang berat. Najis ini ditetapkan berdasarkan dalil yang pasti. Misalnya jilatan anjing dan babi, yang cara menyucikan najis ini dengan dicuci atau dibesarkan dengan air sebanyak tujuh kali, satu kali diantaranya dengan air yang bercampur tanah.
4. Membiasakan hidup suci dan bersih dalam kehidupan sehari-hari.
·         Hidup Suci dan Bersih dalm Kehidupan Sehari- hari
Bersih adalah bebas dari kotoran.Menjaga kebersihan merupakan salah satu perintah islam seperti kata bijak kebersihan sebagian dari iman.
Cinta kebersihan dapat diwujudkan dengan perbuatan, seperti:
a. Mandi dua kali sehari pada pagi dan sore hari
b. Menggosok gigi sehabis makan sebelum tidur atau ketika mandi.
c. Berpakaian yang bersih dan rapi
d.Tempat belajar dan kamar tidur selalu bersih
e. Tempat shalat dijaga kebersihannya
f. Menciptakan lingkungan rumah bersih indah dan asri
g. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
h. Pakaian kotor harus di cuci agar tidak bersarang penyakit, dll[1]

Kelas 1, Semester 2
A. Mengenal tata cara wudhu
1. Menjelaskan tata cara wudhu
·         Pengertian wudhu
Wudhu adalah amalan yang dianjurkan untuk dilakukan setiap saat terutama ketika akan melaksanakan shalat, tawaf di baitullah, dan akan membawa mushaf al-quran.
·         Syarat-syarat wudhu
Adapun syarat- syarat wudhu sebagai berikut;
a. Beragama islam
b. Baligh
c. Berakal sehat
d. Ada air suci yang menyucikan
e. Mengetahui tata cara berwuhdu
f. Mengetahui hal yang membatalkan wudhu
·         Rukun Wudhu
Rukun wudhu adalah perbuatan yang harus dikerjakan ketika wudhu .Semua rukun wudhu harus dikerjakan apabila meninggalkan salah satu rukun wudhu tersebut maka wudhunya tidak sah.Adapun rukun wudhu antara lain:
a.    Berniat dalam hati
b.   Membasuh muka
c.    Membasuh kedua tangan sampai siku
d.   Membasuh sebagian kepala atau rambut
e.    Membasuh dua kaki sampai mata kaki
f.    Tertib
·         Sunnah Wudhu
Sunnah wudhu adalah perbuatan yang dilakukan ketika wudhu apabila dilakukan akan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidak membatalkan wudhu. Adapun sunnah wudhu antara lain:
a.    Membaca  basmalah ketika memulai wudhu
b.   Bersiwak
c.    Mencuci kedua telapak tangan sampai pergelangan
d.   Berkumur- kumur
e.    Membersihkan kedua lubang hidung
f.    Mengisap air ke hidung
g.   Menyapu kedua daun telinga
h.   Menyilang- nyilang jenggot yang lebat
i.     Menyilang- nyilang jari tangan dan jari kaki
j.     Semua yang dibasuh diulang tiga kali
k.   Membasuh satu persatu anggota wudhu dengan tidak menyela pembicaan
l.     Mendahulukan anggota badan sebelah kanan
m. Berdoa sesudah wudhu
n.   Melaksanakan shalat dua rekaat setelah selesai berwudhu
·         Yang Membatalkan wudhu
Perbuatan yang mebatalkan wudhu sebagai berikut;
a.       Keluar angin atau kentut dari dubur
b.      Buang air kecil atau besar
c.       Hilang akal karena tidur nyenyak, pingsan, mabuk dan epilepsi
d.      Menyentuh kemaluan tanpa memakai alas
e.       Bersentuhan antara laki- laki dan perempuan yang bukan muhrim
2. Menghafal doa sesudah wudhu
·         Doa setelah wudhu
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله اللهم اجعلني من
التوابين واجعلني من المتطهرين
Artinya: “ aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi- Nya, dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan – Nya.Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli tobat dan jadikanlah aku dari orang- orang yang menyucikan diri dan jadikanlah aku hambamu yang saleh”.

B. Menenal tata cara shalat fardu
1. Menyebutkan macam-macam salat fardu
·         Macam- macam shalat fardhu
Ada lima macam shalat fardhu dalam sehari semalam, diantaranya subuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya’.Orang islam wajib menunaikan shalat fardhu dengan benar, khusyu’ ( sungguh-sungguh) dan tumakninah ( berhenti sejenak). 
            Perkiraan shalat fardhu :
Ø   Waktu shalat dhuhur
Awal waktu shalat dhuhur adalah setelah matahari condong dari pertengahan langit atau kira- kira mulai pukul 12.00 wib. Dan akhir waktu shalat dhuhur adalah bayang- bayang benda telah sama panjangnya dengan benda itu atau kira- kira pukul 15.00 WIB.
Ø   Waktu shalat ashar
Awal waktu shalat ashar adalah mulai dari habisnya waktu dhuhur . Dan akhir waktu shalat ashar adalah terbenamnya matahari atau kira- kira pukul 18.00 wib.



Ø   Waktu shalat maghrib
Awal shalat maghrib adalah terbenamnya matahari atau kira- kira pukul 18.00 wib. Dan akhir shalat maghrub adalah hilangnya syafaq ( awan senja merah) di ufuk barat kira- kira pukul 19.15 wib.
Ø   Waktu shalat isya’
Awal waktu shalat isya’ adalah terbenamnya syafaq di ufuq barat kira- kira pukul 19.00 wib. Dan akhir waktu shalat isya’ adalah sesaat sebelum terbit fajar sidiq atau sekitar pukul  04.00 wib. Waktu terbaik shalat isya’ adalah seperdua atau sepertiga malam tetapi mulai waktu isya’ sampai sepertiga malam tidak tidur dan tidak digunakan untuk amalan lain selain berdzikir menunggu shalat.
Ø   Waktu shalat subuh
Awal waktu shalat subuh adalah mulai dari terbit fajar sidiq sekitar pukul 04.00 wib. Dan akhir shalat subuh adalah sesaat sebelum matahari terbit sekitar pukul 05.00 wib.[2]
            2.Menirukan Gerakan Shalat Fardu
a)      Seluruh badan berdiri tegak menghadap kiblat, kedua tangan lurus di sisi badan, mata melihat ketempat sujud.
b)      Takbirotul ihram adalah mengangkat tangan sejajar pundak atau telinga, telapak dan kelima jari menghadap ke kiblat sambil mengucap allahu akbar,bacaan takbir di baca bersamaan gerakan tangan, boleh juga di baca setelah gerakan tangan selesai.
c)      Bersedekap adalah meletakkan tangan diatas dada, tangan kanan diatas, pergelangan tangan kiri saat bersedekap kita membaca doa iftitah, surah alfatihah dan satu surah atau ayat dari al-quran.
d)     Rukuk adalah membungkukkan badan, punggung harus lurus sejajar dengan kepala, kedua tangan meletakkan pada lutut dengan jari- jari direnggangkan, mata melihat ketempat sujud, saat rukuk membaca bacaan rukuk.
e)      Iktidal adalah berdiri dari rukuk sambil mengangkat tangan, kedua tangan diangkat setinggi daun telinga, saat iktidal membaca doa iktidal.
f)       Sujud adalah gerakan merunduk sampai kepala menempel di tempat sujud, kedua tangan berada di samping kiri dan kanan badan.
g)      Duduk diantara dua sujud adalah kaki kanan ditegakkan, kaki kiri dijadikan alas duduk, kedua tangan diletakkan diatas paha ujung lutut sambil membaca bacaan duduk diantara dua sujud.
h)      Duduk tahiyat awal adalah seperti duduk diantara dua sujud, kaki kanan ditegakkan,kaki kiri dibentangkan dilantai sebagai alas duduk, telunjuk jari menunjuk ke kiblat.
i)        Duduk tahiyat akhir adalah kaki kanan ditegakkan, kaki kiri dijelujurkan dibawah kaki kanan, pantat duduk dilantai.
j)        Salam adalah menoleh ke kanan kemudian kekiri sambil membaca salam.

3. Menghafal Bacaan Shalat Fardu

a)       Takbiratul ihram sambil mengangkat dua tangan kea rah kiblat dan mengucapkan
الله اكبر
b)        Berdiri bersedekap dengan membaca do’a iftitah
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثير وسبحان الله بكرة واصيلا.اني وجهت وجهي للذي
فطر السموات ولارض حنيفا مسلما وما انا من المشركين. ان صلا تي ونسكي و
محياي و مماتي لله رب العالمين , لا شريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين

c)        Membaca surah alfatihah dilanjutkan membaca surah-surah pendek yang terdapat dalam al qur’an.
d)     Rukuk sambil membaca
سبحان ربي العظيم وبحمده e )     Iktidal sambil membaca    
سمع الله لمن حمده
f)  Sujud sambil membaca
سبحان ربي الا علي وبحمده
g) Duduk tasyahud awal sambil membaca
                                                                                     
التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله. السلام عليك ايها النبي ورحمةالله وبركاته. السلام
علينا وعلي عباد الله الصا لحين. اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسولالله.
  h) Tasyahud akhir awal bacaanya sama dengan bacaan duduk tasyahud awal    kemudian dilanjutkan dengan membaca
اللهم صل علي محمد وعلي ال محمد. كما صليت علي ابرهيم وعلي ال ابراهيم. وبارك
علي محمد وعلي ال محمد. كما باركت علي ابراهيم وعلي ال ابراهيم. في العلمين انك
حميد مجيد
                                    i) .      Salam dengan menoleh kekanan dan kekiri sambil membaca
اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Kelas 2 Semester 1
A. Mempraktikan Salat Fardu
1. Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu
·         Syarat wajib salat
a.    Beragama islam
b.   Sudah balig
c.    Berakal sehat
d.   Bersih dari hadas besar dan kecil
e.    Dakwah islam sudah sampai kepadanya
·         Syarat sah salat
a.    Berasih dari hadas besar dan kecil
b.   Bersih badan pakaian dan tempat dari najis
c.    Menutuo aurat
d.   Telah masuk waktu salat
e.    Menghadap kiblat
f.    Mengetahui tata cara salat
g.   Meninggalkan perbuatan yang membatalkan salat
·         Rukun salat
a.    Niat
b.   Takbiratulihram
c.    Membaca surat al-fatihah
d.   Rukuk
e.    Iktidal
f.    Sujud
g.   Duduk diantara dua sujud
h.   Duduk tasyahud akhir
i.     Salam
j.     Tertib
·         Sunah salat
a.       Sunah salat berupa bacaan
1.   Membaca doa iftitah
2.   Membaca amin setelah surah al-fatihah
3.   Membaca salah satu surah al-qur’an sesudah membaca al-fatihah pada rakaat   pertama dan kedua
4.   Membaca takbir pada setiap perpindahan gerakan
5.   Membaca tasbih setelah rukuk
6.   Membaca doa iktidal
7.   Membaca tasbih ketika sujud
8.   Membaca doa ketika duduk diantara dua sujud
9.   Membaca salam kedua sambil menolehkan muka ke kiri
10.  Membaca salawat nabi ketika tasyahud awal

b.      Sunah salat berupa gerakan
1.      Mengankat kedua tangan sejajar ketika takbiratulihram
2.      Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri ketika bersedekap
3.      Meletakkan kedua telapak tangan dan telunjuk menunjuk ke kiblat ketika membaca tasyahud
4.      Duduk iftirasi pada tasyahud awal yaitu duduk di atas mata kaki kiri dan jari  kanan berdiri
5.      Menoleh kesebelah kiri ketika memberi salam

·         Yang membatalkan salat
a.    Rukun salat tidak terpenui
b.   Syarat sah salat tidak terpenuhi
c.    Karena sebap lain

2. Keserasian gerakan dan bacaan salat fardu
a)               Niat
b)               Takbirotulikram
c)               Bersedekap
d)              Rukuk
e)               Iktidal
f)                Sujud
g)               Duduk diantara dua sujud
h)               Duduk tasyahud awal
i)                 Duduk tasyahud akhir
j)                 Salam

B. Mengenal Azan dan Iqamah
1. Menyebutkan ketentuan azan dan iqamah
·         Ketentuan azan dan iqamah
Azan adalah pangilan seorang muazin kepada muslimin agar melaksanakan salat fardu dengan berjamaah di masjid,dan seorang muazin harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a.                Suci dari hadas kecil dan besar
b.               Berdiri menghadap kiblat
c.                Menyuarakan azan dengan jelas dan nyaring
d.               Melambatkan bacaan dari tiap-tiap lafal azan
e.                Memasukkan kedua jarinya kedalam dua telinga
f.                Menyuarakan azan dengan makhraj yang fasih
g.               Hendaknya tidak menerima upah dalam melakukan tugas nya
h.               Tidah boleh berbicara ketika mengumandangkan azan
i.          Selesai azan dikumandangkan muazin dan yang mendengar hendaklah berdoa
j.          Muazin berniat mengharap ridlo allah
k.               Muazin harus seorang laki laki yang sudah balig dan mumayiz
2. Melafalkan azan dan iqamah
·         Lafal azan dan iqamah
Lafal azan berisi panggilan untuk menunaikan salat dan memuji kebesaran allah,dan azan merupakan kalimat tayyibah yang di suarakan[3]
a.     Lafal azan :
الله اكبر, الله اكبر
الله اكبر, الله اكبر
اشهد ان لا اله الا الله    x2
اشهد ان محمدارسول الله     2x
حي علي الصلاة     2x
حي علي الفلاح     2x
الله اكبر, الله اكبر
لا اله الا لله
b.  Lafal iqamah
الله اكبر , الله اكبر
اشهد ان لا اله الا الله
اشهد ان محمدا رسول لله
حي علي الصلاة
حي علي الفلاح
قدقامت الصلاة
الله اكبر , الله اكبر
لااله الا لله

Kelas 2 Semester II
A . Mengenal Tata Cara Salat berjamaah
1. Menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah
Salat berjamaah adalah salat bersama-sama yang di pimpin oleh iman dan paling sedikit di lakukan oleh dua orang.
·         Salat yang di sunnahkan berjamah adalah:
1.      Salat fardu
2.      Salat idul fitri
3.      Salat idul adha
4.      Salat tarawih
5.      Salat jenazah
6.      Salat istisqa
7.      Salat gerhana matahari
8.      Salat gerhana bulan
9.      Salat witir pada bulan ramadhan

·         Syarat syah menjadi imam dan makmum
Ø  Syarat menjadi imam adalah:
a.                Laki laki mengimami jamaah laki laki dan perempuan
b.               Perempuan mengimami jamaah perempuan
c.                Bacaan imam harus benar dan fasih serta tidak ria
d.               Mengetahui hukum hokum salat
e.                Mengetahui syarat dan rukun salat
f.                Sanggup menunaikan salat
g.               Dapat di terima oleh jamaah
h.               Paling tua umurnya dan mulia ahlaknya
i.                 Tidak fasik dan tidak sombong
j.                 Tidak tertuduh melakukan kejahatan
k.               Tidak meminta bayaran
l.                 Tidak batal salatnya karena murtad
Ø  Cara memberi tahu imam yang salah
a.               Apabila salah dalam rekaatnya maka makmum segera yaitu: bagi laki- laki dengan mengucapkan  “ subhanallah ” dan bagi wanita dengan tepuk tangan tiga kali
b.              Bila imam batal, maka shalat satu makmum yang ada di belakangnya maju untuk menggantikan sebagai imam untuk melanjutkan kekurangannya
B .Melakukan Zikir dan Doa
1. Melafalkan Zikir Setelah Salat Fardu
·      Lafal zikir
a. Membaca istigfar
Artinya memohon ampunan kepada allah SWT atas dosa-dosa yang dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Lafalnya: استغفر الله العظيم
b. Membaca tasbih
Artinya menyucikan allah. Lafalnya : سبحان الله
c.  Membaca tanmid.
Artinya memuji allah, lafalnya : الحمد لله
d. Membaca takbir
Artinya: allah maha besar, lafalnya : الله اكبر
2. Melafalkan doa setelah salat fardu
Doa adalah permohonan sesuatu kepada Allah, doa disampaikan manusia sebagai hamba Allah baik untuk kepentingan di dunia maupun di akhirat kelak.[4]

a. Do’a untuk kedua orang tua
رب اغفرلي ولوالد ي ورحمهما كماربياني صغيرا
b.  Do’a untuk kebahagiaan dunia dan akhirat
ربنااتنافي الدنيا حسنة وقنا عذاب النار


Kelas 3 semester I
A. Mengenal Salat Sunat Rowatib
1. Menjelaskan ketentuan salat sunat rawatib
·         Pengertian dan tujuan salat sunat rawatib
Salat sunat rawatib adalah salat sunat yang dikerjakan beriringan dengan salat fardu, yaitu sebelum atau sesudah salat fardu. Salat sunat rawatib yang dikerjakan sebelum salat fardu disebut sholat sunat rawatib qabliyah, sedangkan salat sunat rawatib yang dikerjakan sesudah salat fardu disebut salat sunat rawatib ba’diyah.
Tujuan diperintahkan salat sunat rawatib adalah menambah atau menyempurnakan kekurangan yang mungkin terdapat pada salat-salat fardu. Salat sunat rawatib mengandung keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah yang lain.
·         Waktu salat sunat rawatib
Waktu salat sunat rawatib adalah sebelum salat fardu dan sesudah salat fardu. Pelaksanaan salat sunat rawatib dibagi menjadi dua, yaitu sunah muakad, artinya sangat dianjurkan  pelaksanaanya dan sunah gairu muakad, artinya kurang ditekankan relaksanaanya.
·         Bilangan rakaat salat sunat rawatib
Bilangan rakaat salat sunah rawatib muakad adalah:
a. dua rakaat sebelum salat zuhur
b. dua rakaat sesudah salat zuhur
c. dua rakaat sesudah salat magrib
d. dua rakaat sesudah salat isya’
e. dua rakaat sebelum salat subuh

Bilangan salat sunat rawatib gairu muakad adalah:
a. empat rakaat sebelum dan sesudah salat zuhur
b. empat rakaat sebelum salat asar
c. dua rakaat sebelum salat magrib
d. dua rakaat sebelum salat isya’
·         Keutamaan salat sunah rawatib
Apabila membiasakan diri melaksanakan salat sunah rawatib, kita akan mendapatkan beberapa keutamaan, diantaranya sebagai berikut:
a. penyempurna salat fardu
b. kita mendapat banyak kebaikan
c. doa kita akan dikabulkan oleh allah
d. mengandung beberapa hikmah yang kita dapatkan dalam ibadah yang lain.
2. Mendemonstrasikan tata cara salat rawatib
·         Cara pelaksanaan salat sunah rawatib
Cara pelaksanaan salat sunah rawatib adalah sama dengan salat wajib, baik gerakan maupun bacaannya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan sala sunah rawatib adalah:
a. tidak didahului azan dan qomah
b. dilaksanakan secara munfarid atau sendirian
c. bacaannya tidak dinyaringkan
d. tidak lebih dari dua rakaat, setiap dua rakaat satu salam
e. sebaiknya tempat mengerjakan salat sunat rawatib pindah sedikit dari tempat salat fardu.
f. diawali dengan niat menurut macamnya salatnya

B.Mengenal Salat Jum’at
1. Mengenal ketentuan salat jum’at
·         Pengertian dan hukum salat jum’at
Salat jum’at adalah salat dua rakaat yang dilaksanakan secara berjamaah setelah dua khutbah pada waktu zuhur setiap hara jum’at.
Salat jum’at merupakan perintah Allah yang diwajibkan bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan. Allah berfirman dalam surah al jum’ah ayat 9
Description: 62:9
Artinya: “wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari jum’at maka segeralah kamu mengingat allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”
Berdasarkan ayat diatas, salat jum’at hukumnya wajib bagi setiap orang laki-laki yang dewasa, baik dalam bekerja,bermain, maupun sedang santai. Kita wajib segera melaksanakan salat jum’at apabila telah dating waktunya.
·         Syarat wajib dan syarat sah salat jum’at
Salat jum’at dikatakan sah apabila telah terpenuhi syarat wajib dan syarat sahnya. Adapun syarat wajib salat sum’at adalah:
a. beragama islam
b. telah balig atau dewasa
c. berakal sehat
d. laki-laki
e. tidak ada halangan

Adapun mereka yang dianggap berhalangan melaksanakan salat jum’at adalah:
a. sakit, sehingga tidak memungkinkan pergi salat jum’at
b. dalam perjalanan jauh atau musafir
c. hujan lebat sehingga menyulitkan jalan menuju ke masjid
d. kesulitan-kesulitan lain yang tidak memungkinkan salat jum’at, seperti kebakaran, kebanjiran, dan ketakutan ada perampok.

Salat jum’at dianggap sah apabila memenuhi persyaratan (syarat sah salat jum’at) sebagai berikut:
a. diadakan di daerah pemukiman, baik di kota maupun di desa.
b. dilaksanakan secara berjamaah
c. dilaksanakan pada waktu zuhur setiap hari jum’at
d. dilaksanakan setelah khutbah

·         Waktu salat jum’at
Salat jum’at dilaksanakan pada hari jum’at sebanyak dua rakaat setelah khutbah. Waktu salat jum’at sama dengan waktu salat zuhur pada umumnya.

·         Hal-hal yang disunahkan sebelum salat jum’at
Sebelum salat jum’at dilaksanakan, ada beberapa perbuatan sunah yang dilakukan, diantaranya adalah:
a. mandi
b. berpakaian yang baik dan diusahakan berwarna putih
c. memakai wangi-wangian
d. memotong kuku
e. menggunting dan menyisir rambut denagan rapi
f. secepatnya dating ke masjid
g. melakukan salat tahiyatul masjid terlebih dahulu

2. Membiasakan mengikuti salat jum’at
·         Membiasakan salat jum’at
Dalam Al Qur’an dan hadis disebutkan bahwa hokum salat jum’at adalah wajib bagi setia laki-laki dewasa. Meskipun demikian, bagi anak-anak tidak ada salahnya mengikuti salat jum’at sebagai latihan membiasakan diri melaksanakan salat jum’at. Adapun tata cara salat jum’at adalah:
            a. ketika masuk masjid mendahulukan kaki kanan
            b. sebelum duduk di masjid disunahkan salat tahiyatul masjid terlebih dahulu
            c. sebelum khutbah dimulai disunahkan berzikir, berdoa, dan membaca Al Qur’an
            d. saat khutbah dibacakan, hendaknya mendengarkan dengan baik
            e. tidak boleh berbicara saat khotib berkhotbah
            f. segera bangkit melaksanakan salat ketika sudah mendengarkan iqomah dikumandangkan
            g. meluruskan sof dan melaksanakan salat jum’at dua rakaat

C. Mengenal tata cara salat bagi orang yang sakit
1. Menjelaskan tata cara salat bagi orang yang sakit
Salat merupakan kewajiban yang harus dkerjakan dalam keadaan bagaimanapun, baik pada waktu sehat maupun dalan keadaan sakit. Orang yang sedang sakit harus tetap melaksanakan salat lima waktu, selama alal atau ingatannya masih normal. Cara melaksanakannya sesuai dengan kemampuan orang sakit tersebut.  Jika tidak mampu berdiri, maka boleh sambil duduk. Jika tidak mampu sambil duduk, maka ia boleh salat sambil berbaring ke sebelah kanan menghadap kiblat.

2. Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan sakit
·         Salat dengan cara duduk
Syarat salat dengan duduk adalah sebagai berikut:
a. menghadap kiblat dan berniat salat fardu sambil duduk
b. mengangkat kedua tangan (takbirotul ihrom), dilanjutkan membaca doa iftitah, surat al fatihah, dan salah satu surat dalam al qur’an
c. rukuk dengan meletakkan tangan di lutut serta menundukkan kepala.
d. iktidal dengan mengangkat tangan serta kepala ditegakkan
e. sujud dengan cara membungkukkan kepala dan badan
f. duduk tahiyat awal atau akhir dilakukan semampunya
g. salat diakhiri dengan menolehkan wajah ke kanan dan ke kiri

·         Salat dengan cara berbaring
Syarat salat dengan berbaring adalah sebagai berikut:
a. dua kaki diarahkan kea rah kiblat. Kepala ditinggikan dengan alas bantal dan mukanya diarahkan ke kiblat. Selanjutnya, berniat lalu takbirotul ihrom dengan mengangkan tangan.
b. bersedekap, kemudian membaca doa iftitah, al fatihah, dan salah satu surah dalam al qur’an. Rukuk dan sujud cukup dengan isyarat.
c. tahiyat awal dan akhir dilakukan sesuai kemampuan atau dengan isyarat. Kedua tangan tidak bersedekap
d. salam dengan menoleh wajah ke kanan dan kekiri[5]


Kelas 3 semester 2
A. Mengenal Puasa Ramadan
1. Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan
         Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar (subuh) sampai terbenam matahari. Macam-macam puasa yang disyariatkan dalam islam adalah puasa wajib, yaitu puasa Ramadan, puasa kafarat,dll. Mengenai diwajibkan puasa Ramadan, Allah berfirman dalam surat al baqarah ayat 183 sebagai berikut:
Description: 2:183 
         Artinya: “wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al baqarah:183)
·         Cara menentukan dalam mengawali dan mengakhiri puasa
Ketentuan di dalam mengawali dan mengakhiri puasa dengan cara:
a. rukyat adalah melihat hilal (bulan sabit awal bulan Ramadan) dengan mata kepala atau menggunakan alat tertentu
b. menggenapkan bulan syakban menjadi 30 hari
c. mendengarkan atau membaca pengumuman resmi dari Departemen Agama, baik melalui televisi, radio, maupun surat kabar
d. mengikuti perhitungan ilmu hisab (falak)
·         Syarat wajib dan syarat sah puasa
Syarat wajib bagi orang yang berpuasa adalah:
a. beragama islam
b. balig atau cukup umur
c. berakal sehat (tidak gila, tidak mabuk)
d. kuat berpuasa

Syarat sah puasa diantranya:
a. islam. Orang non islam atau orang murtad apabila puasa, maka tidak sah puasanya.
b. mumayiz, yaitu orang yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
c. suci dari hadis dan nifas
d. pada waktu yang diperbolehkan puasa. Missal, puasa Ramadan harus dikerjakan pada bulan Ramadan.
·         Rukun puasa
Rukun puasa adalah sesuatu yang harus ada dalam puasa. Diatara rukun puasa adalah sebagai berikut:
a. niat puasa. Niat puasa wajib dilakukan malam hari atau sebelum waktu makan habis
b. menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak subuh sampai dating waktu magrib
                   
·         Hal-hal yang membatalkan puasa
Beberapa hal yang dapat membatalkan puasa diantaranya:
a. makan dan minum dengan sengaja walaupun sedikit
b. muntah dengan sengaja
c. keluar darah haid atau nifas
d. hilang akal
e. murtad
f. berniat membatalkan puasa

·         Orang yang boleh meninggalkan puasa dan cara mengganti puasanya
Seseorang karena sesuatu hal diperbolehkan tidak berpuasa, tetapi harus menggantinya. Diantara orang yang boleh tidak puasa diantaranya:
a. orang yang sakit. Cara mengganti puasanya dengan berpuasa di hari lain  di luar bulan Ramadan
b. orang musafir (orang yang bepergian jauh). Cara mengganti puasanya dengan berpuasa di hari lain di bulan Ramadan
c. orang yang sangat tua (sudah pikun). Cara mengganti puasanya dengan membayar fidyah
d. orang hamil atau menyusui. Cara mengganti puasanya dengan cara berpuasa di hari lain di liuar bulan Ramadan atau membayar fidyah

·         Melaksanakan puasa Ramadan dengan baik dan benar
Puasa Ramadan merupakan salah satu rukun islam. Puasa Ramadan harus dilaksanakan secara baik dan benar sesuai ketentuan-ketentuannya. Misalnya, memperhatikan syarat wajib puasa, syarat sah puasa, rukun puasa, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Sebelum melaksanakan puasa, kita dianjurkan bangun malam untuk sahur. Puasa dilaksanakan sejak menjelang subuh sampai dating waktu magrib. Selama melaksanakan puasa, kita harus berusaha untuk mengisi bulan puasa dengan kegiatan bermanfaat yang bernilai ibadah, seperti salat tarawih, membaca al qur’an,dll. Selama berpuasa Ramadan kita harus menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan dan mengurangi puasa.

2. Menyebutkan hikmah puasa Ramamadan
Diantara hikmah atau faedah puasa Ramadan adalah:
a. melatih disiplin spiritual atau rohani
b. menjadi dasar disiplin moral
c. dapat membentuk jiwa social terhadap orang-orang miskin
d. menjaga kesehatan tubuh terutama perut dan juga anggota badan yang lain.
e. mempertebal rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikanNya

B.Mengenal amalan-amalan di bulan Ramadan
1. Menjelaskan ketentuan salat tarawih dan salat witir
·         Ketentuan salat tarawih
Salat tarawih adalah salat sunat yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Hukum salat tarawih adalah sunah muakad, artinya salat tarawih yang pelaksanaannya sangat dianjurkan, baik laki-laki maupun perempuan.
Waktu salat tarawih yaitu setelah salat isya’ sampai sebelum terbit fajar di bulan Ramadan. Jumlah atau bilangan rakaat salat tarawih adalah sebelas rakaat, terdiri atas delapan rakaat salat tarawih di tambah tiga rakaat salat witir. Cara mengerjakan salat tarawih adalah dua rakaat salam atau empat rakaat salam. Pada zaman kholifah Umar bin  Khattab, salat tarawih dikerjakan dengan dua puluh rakaat ditambah salat witir tiga rakaat.
Cara melaksanakan salat tarawih sama dengan salat wajib, baik bacaan maupun gerakannya. Yang membedakan hanya niat dan jumlah rakaatnya. Salat tarawih boleh dilakukan secara munfarid atau sendirian dan boleh dilakukan secara berjamaah.
                    
·         Ketentuan salat witir
Salat witir  adalah salat sunat yang jumlah rakaatnya ganjil. Salat witir dapat dilaksanakan paling sedikit satu rakaat dan paling banyak tiga belas rakaat. Hukum mengerjakan salat witir adalah sunah muakad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
 Salat witir dikerjakan tanpa membaca tasyahud  awal, melainkan hanya tasyahud akhir. Kemudian diakhiri dengan salam. Bacaan dan gerakan salat witir sama dengan bacaan gerakan salat fardu, yang berbeda hanta niat dan cara mengerjajannya saja.
Waktu salat witir dimulai setelah salat isya’ sampai menjelang subuh atau terbit fajar. Salat witir boleh dikerjakan dengan cara dua rakaat salam, dua rakaat salam, kemudian satu rakaat salam. Masing-masing dengan tasyahud akhir dan salam.

2. Melaksanakan tadarus Al-Qur’an
Tadarus al-qur’an termasuk ibadah di bulan Ramadan yang  sangat diutamakan dan mendapat banyak pahala. Tadarus berarti membaca al-qur’an dan mempelajari al-qur’an. Kita dianjurkan memperbanyak membaca al-qur’an, terlebih-lebih pada bulan Ramadan. Tadarus dapat dilakukan sendiri-sendiri atau bersama-sama.
Dengan membiasakan membaca al-qur’an pada bulan Ramadan, diharapkan pada bulan-bulan lain kita terbiasa membaca al-qur’an. Beberapa manfaat membaca al-quran diantaranya:
a. selalu merasa dekat dengan Allah
b. membuat hati yang resah menjadi tenang
c. mendapat kasih saying dari Allah
d. mendapat pahala dari Allah[6]

BAB III
PEMBAHASAN

Dari landasan teori yang telah kita pelajari serta melihat Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, maka dapat kita pahami hasil telaah materi Fikih untuk kelas 1, 2, dan 3 Madrasah Ibtidaiyah sesuai dengan tabel berikut ini:

Kelas 1, semester 1
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Materi
1. Mengenal lima rukun islam
1.1 Menyebutkan lima rukun islam
1.2 Menghafal syahadatain dan artinya
Ada dan sudah sesuai
2. Mengenal tata cara bersuci
2.1 Menjelaskan pengertian bersuci dari najis
2.2 Menjelskan tata cara bersuci dari najis
2.3 Menirukan tata cara menyucikan najis
2.4 Membiasakan hidup suci dan bersih dalam kehidupan sehari-hari
Ada dan sudah sesuai
Kelas 1, semester 2
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Materi
1. Mengenal tata cara wudu
1.1 Menjelaskan tata cara wudu
1.2 Mempraktikkan tata cara wudu
1.3 Menghafal doa sesudah wudu
Ada dan sudah sesuai
2. Mengenal tata cara salat fardu
2.1 Menyebutkan macam-macam salat fardu
2.2 Menirukan gerakan salat fardu
2.3 Menghafal bacaan salat fardu
Ada dan sudah sesuai
Kelas 2, semester 1
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Materi
1. Mempraktikkan salat fardu
1.1 Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu
1.2 Mempraktikkan keserasian gerakan dan bacaan salat fardu
Ada dan sudah sesuai
2. Mengenal azan dan iqomah
2.1 Menyebutkan ketentuan azan dan iqomah
2.2 Melafalkan azan dan iqomah
2.3 Mempraktikkan azan dan iqomah
Ada dan sudah sesuai
Kelas 2, semester 2
Standar kompetensi
Kompetendi dasar
Materi
1. Mengenal tata cara salat berjamaah
1.1 Menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah
1.2 Menirukan salat berjamaah
Di dalam buku belum menyebutkan tata cara atau syarat-syarat salat berjama’ah.
2. Melakukan zikir dan doa
2.1 Melafalkan zikir setelah salat fardu
2.2 Melafalkan doa setelah salat fardu
Ada dan sudah sesuai.
Kelas 3, semester 1
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Materi
1. Mengenal salat sunat rawatib
1.1 Menjelaskan ketentuan salat sunat rawatib
1.2 Mempraktikkan tata cara salat rawatib
Ada dan sudah sesuai.  
2. Mengenal salat jum’at
2.1 Mengenal ketentuan salat jum’at
2.2 Membiasakan mengikuti salat jum’at
Di dalam buku belum mencantumkan dan belum menyebutkan jumlah minimal orang yang harus mengikuti salat jum’at. Peran guru sangat penting untuk memotifasi siswa agar rajin mengikuti salat jum’at.
3. Mengenal tata cara salat bagi orang yang sakit
3.1 Menjelaskan tata cara salat bagi orang yang sakit
3.2 Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan sakit
Ada dan sudah sesuai.
Peran guru dalam memberi contoh bagaimana cara melaksanakan salat dalam keadaan sakit sangat penting.
Kelas 3 semester 2
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Materi
1. Mengenal puasa Ramadan
1.1 Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan
1.2 Menyebutkan hikmah puasa Ramadan
Di dalam buku mengenai  hal-hal yang membatalkan puasa, masih ada dua hal yang harus dicantumkan yaitu: a) melakukan jima’ pada siang hari atau waktu subuh sudah tiba. b) mabuk atau pingsan sepanjang hari.
2. Menenal amalan-amalan di bulan Ramadan
2.1 Menjelaskan ketentuan salat tarawih dan salat witir
2.2 Melaksanakan tadarus al-qur’an
Ada dan sudah sesuai.
Kelas 1 semeter 1 dan 2,dan kelas 2 semester 1 telah memenuhi standar kompetensi dan kompetensi dasar atau SKKD yang berlaku sesuai kurikulum KTSP 2008.
Sedangkan pada kelas 2 semester 2 di dalam bukunya, mengenai materi  tentang tata cara salat berjama’ah hanya menyebutkan pengertian, syarat syah menjadi imam, dan cara memberi tahu imam yang salah. Hal yang tidak kalah penting dalam materi tentang tata cara salat berjama’ah adalah tata cara atau syarat-syarat salat berjama’ah. Tata cara atau syarat salat berjama’ah sebagai berikut:
a.       Dalam melaksanakan salat berjamaah, makmum harus niat berjamaah, sedang imam tidak wajib berniat menjadi imam.
b.      Makmum harus mengetahui segala yang dikerjakan imam.
c.       Tidak ada dinding yang menghalangi antara imam dan makmum kecuali bagi  makmu perempuan di masjid.
d.      Jangan mendahului gerakan salat jika imam belum melaksanakan.
e.       Makmum tidak boleh didepan atau bersamaan tempatnya dengan imam.
f.       Salat makmum harus bersesuaian denan salat imam. Misalnya imam melaksanakan salat zuhur, maka makmum harus salat zuhur.[7]
                Sedangkan pada materi kelas 3 semester 1 dalam bukunya, mengenai materi tentang salat jum’at, didalam syarat sahnya belum mencantumkan dan belum menyebutkan jumlah minimal orang yang harus mengikuti salat jum’at. Dalam buku lain menyebutkan bahwa syarat syah salat jum’at adalah  dilakukan dengan berjamaah yang tidak kurang dari 40 orang laki-laki dari ahli jum’at. Hal tersebut diperkuat dengan hadis yang berbunyi “Dari Jabir RA., ia berkata: sunnah telah berlaku, bahwa pada tiap-tiap empat puluh orang lebih, wajib jum’at.” Dari hadis tersebut dapat ditafsiri bahwa dalam salat jum’at minimal harus ada 40 orang jamaah laki-laki dewasa yang hadir dan mengikuti salat tersebut.[8]
                Dalam materi kelas 3 semester 2 dalam bukunya, materi tentang ketentuan puasa Ramadan, dalam hal-hal yang membatalkan puasa, masih ada dua hal yang harus dicantumkan yaitu: melakukan jima’ pada siang hari atau waktu subuh sudah tiba dan mabuk atau pingsan sepanjang hari. Orang yang berjima’ atau melakukan hubunan suami istri pada siang hari di bulan Ramadan, puasanya batal. selain itu wajib membayar denda atau kifarat. [9]






BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan                      
                Berdasarkan landasan teori dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Lima rukun islam meliputi mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan salat, membayar zakat, puasa di bulan Ramadan, dan menunaikan ibadah haji.
2.      Lafal syahadatain dan artinya:
اشهد ان لا اله الا الله
واشهد ان محمد رسول الله
 “aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah”                         
 “dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah”
3.      Najis adalah kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah. Misalnya jilatan anjing, tinja atau kotoran baik dari manusia atau hewan dan air kencing manusia. Naijs ini yang dapat disucikan dengan membersihkan tempat yang terkena najis.
4.      Tata cara bersuci dari najis dapat dilakukan dengan cara berwudlu dan istinja’
5.      Penerapan bersuci dari najis dapat dilakukan dengan cara mandi dua kali sehari pada pagi dan sore hari, menggosok gigi sehabis makan sebelum tidur atau ketika mandi, berpakaian yang bersih dan rapi, tempat belajar dan kamar tidur selalu bersih
6.      Tata cara berwudlu meliputi: berniat dalam hati, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, membasuh sebagian kepala atau rambut, membasuh dua kaki sampai mata kaki, tertib.
7.      Doa setelah wudhu:
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله اللهم اجعلني من
التوابين واجعلني من المتطهرين
8.      Ada lima macam shalat fardhu dalam sehari semalam, diantaranya subuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya’.
9.      Gerakan salat meliputi:
a.       Seluruh badan berdiri tegak menghadap kiblat, kedua tangan lurus di sisi badan, mata melihat ketempat sujud.
b.      Takbirotul ihram adalah mengangkat tangan sejajar pundak atau telinga, telapak dan kelima jari menghadap ke kiblat sambil mengucap allahu akbar,bacaan takbir di baca bersamaan gerakan tangan, boleh juga di baca setelah gerakan tangan selesai.
c.       Bersedekap adalah meletakkan tangan diatas dada, tangan kanan diatas, pergelangan tangan kiri saat bersedekap kita membaca doa iftitah, surah alfatihah dan satu surah atau ayat dari al-quran.
d.      Rukuk adalah membungkukkan badan, punggung harus lurus sejajar dengan kepala, kedua tangan meletakkan pada lutut dengan jari- jari direnggangkan, mata melihat ketempat sujud, saat rukuk membaca bacaan rukuk.
e.       Iktidal adalah berdiri dari rukuk sambil mengangkat tangan, kedua tangan diangkat setinggi daun telinga, saat iktidal membaca doa iktidal.
f.       Sujud adalah gerakan merunduk sampai kepala menempel di tempat sujud, kedua tangan berada di samping kiri dan kanan badan.
g.      Duduk diantara dua sujud adalah kaki kanan ditegakkan, kaki kiri dijadikan alas duduk, kedua tangan diletakkan diatas paha ujung lutut sambil membaca bacaan duduk diantara dua sujud.
h.      Duduk tahiyat awal adalah seperti duduk diantara dua sujud, kaki kanan ditegakkan,kaki kiri dibentangkan dilantai sebagai alas duduk, telunjuk jari menunjuk ke kiblat.
i.        Duduk tahiyat akhir adalah kaki kanan ditegakkan, kaki kiri dijelujurkan dibawah kaki kanan, pantat duduk dilantai.
j.        Salam adalah menoleh ke kanan kemudian kekiri sambil membaca salam.
10.  Bunyi bacaan salat fardu meliputi:
a.       Takbiratul ihram: الله اكبر
b.      membaca do’a iftitah
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثير وسبحان الله بكرة واصيلا.اني وجهت وجهي للذي
فطر السموات ولارض حنيفا مسلما وما انا من المشركين. ان صلا تي ونسكي و
محياي و مماتي لله رب العالمين , لا شريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين

c.       Membaca surah alfatihah dilanjutkan membaca surah-surah pendek yang terdapat dalam al qur’an.
d.      Rukuk : سبحان ربي العظيم وبحمده
e.       Iktidal : سمع الله لمن حمده
f.        Sujud : سبحان ربي الا علي وبحمده
g.      Duduk tasyahud awal:
                                                                                     
التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله. السلام عليك ايها النبي ورحمةالله وبركاته. السلام
علينا وعلي عباد الله الصا لحين. اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسولالله.
h.      Tasyahud akhir akhir bacaanya sama dengan bacaan duduk tasyahud awal    kemudian dilanjutkan dengan membaca
اللهم صل علي محمد وعلي ال محمد. كما صليت علي ابرهيم وعلي ال ابراهيم. وبارك
علي محمد وعلي ال محمد. كما باركت علي ابراهيم وعلي ال ابراهيم. في العلمين انك
حميد مجيد
i.         Salam :
اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
11.  Azan adalah pangilan seorang muazin kepada muslimin agar melaksanakan salat fardu dengan berjamaah di masjid.
12.  Lafal azan :
الله اكبر, الله اكبر
الله اكبر, الله اكبر
اشهد ان لا اله الا الله    x2
اشهد ان محمدارسول الله     2x
حي علي الصلاة     2x
حي علي الفلاح     2x
الله اكبر, الله اكبر
لا اله الا لله
13.   Lafal iqamah
الله اكبر , الله اكبر
اشهد ان لا اله الا الله
اشهد ان محمدا رسول لله
حي علي الصلاة
حي علي الفلاح
قدقامت الصلاة
الله اكبر , الله اكبر
لااله الا لله
14.  Tata cara atau syarat salat berjama’ah sebagai berikut:
a.       Dalam melaksanakan salat berjamaah, makmum harus niat berjamaah, sedang imam tidak wajib berniat menjadi imam.
b.      Makmum harus mengetahui segala yang dikerjakan imam.
c.       Tidak ada dinding yang menghalangi antara imam dan makmum kecuali bagi  makmum perempuan di masjid.
d.      Jangan mendahului gerakan salat jika imam belum melaksanakan.
e.       Makmum tidak boleh didepan atau bersamaan tempatnya dengan imam
f.       Salat makmum harus bersesuaian denan salat imam.
15.  Lafal zikir
a.       Membaca istigfar, lafalnya: استغفر الله العظيم
b.      Membaca tasbih, lafalnya : سبحان الله
c.        Membaca tanmid, lafalnya : الحمد لله
d.      Membaca takbir, lafalnya : الله اكبر
16.   Melafalkan doa setelah salat fardu
a. Do’a untuk kedua orang tua
رب اغفرلي ولوالد ي ورحمهما كماربياني صغيرا
b.  Do’a untuk kebahagiaan dunia dan akhirat
ربنااتنافي الدنيا حسنة وقنا عذاب النار

17.  Salat sunat rawatib adalah salat sunat yang dikerjakan beriringan dengan salat fardu, yaitu sebelum atau sesudah salat fardu. Bilangan rakaat salat sunah rawatib muakad adalah: dua rakaat sebelum salat zuhur, dua rakaat sesudah salat zuhur, dua rakaat sesudah salat magrib, dua rakaat sesudah salat isya’, dua rakaat sebelum salat subuh,  empat rakaat sebelum dan sesudah salat zuhur, empat rakaat sebelum salat asar, dua rakaat sebelum salat magrib, dua rakaat sebelum salat isya’.
18.  Salat jum’at adalah salat dua rakaat yang dilaksanakan secara berjamaah setelah dua khutbah pada waktu zuhur setiap hara jum’at. Salat jum’at hukumnya wajib bagi setiap orang laki-laki yang dewasa, baik dalam bekerja,bermain, maupun sedang santai.
19.  Tata cara salat bagi orang yang sakit adalah jika tidak mampu berdiri, maka boleh sambil duduk. Jika tidak mampu sambil duduk, maka ia boleh salat sambil berbaring ke sebelah kanan menghadap kiblat.
20.  Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar (subuh) sampai terbenam matahari.
21.  Diantara hikmah atau faedah puasa Ramadan adalah: melatih disiplin spiritual atau rohani, menjadi dasar disiplin moraldapat membentuk jiwa social terhadap orang-orang miskin, menjaga kesehatan tubuh terutama perut dan juga anggota badan yang lain, mempertebal rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikanNya.
22.  Salat tarawih adalah salat sunat yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Waktu salat tarawih yaitu setelah salat isya’ sampai sebelum terbit fajar di bulan Ramadan. Cara mengerjakan salat tarawih adalah dua rakaat salam atau empat rakaat salam. Cara melaksanakan salat tarawih sama dengan salat wajib, baik bacaan maupun gerakannya. Yang membedakan hanya niat dan jumlah rakaatnya. Salat tarawih boleh dilakukan secara munfarid atau sendirian dan boleh dilakukan secara berjamaah.
23.  Salat witir  adalah salat sunat yang jumlah rakaatnya ganjil. Salat witir dapat dilaksanakan paling sedikit satu rakaat dan paling banyak tiga belas rakaat. Salat witir dikerjakan tanpa membaca tasyahud  awal, melainkan hanya tasyahud akhir. Kemudian diakhiri dengan salam. Bacaan dan gerakan salat witir sama dengan bacaan gerakan salat fardu, yang berbeda hanta niat dan cara mengerjajannya saja.
24.  Tadarus al-qur’an termasuk ibadah di bulan Ramadan yang  sangat diutamakan dan mendapat banyak pahala. Tadarus berarti membaca al-qur’an dan mempelajari al-qur’an. Kita dianjurkan memperbanyak membaca al-qur’an, terlebih-lebih pada bulan Ramadan. Tadarus dapat dilakukan sendiri-sendiri atau bersama-sama.

B. Saran                                                                                                                
1. Bagi guru
Hendaknya guru dapat mengkaji ulang apa yang telah disajikan, agar lebih menambah pemahaman dan kreativitas dalam mengembangkan materi Fikih kelas 1, 2, dan 3 MI.
2. Bagi pembaca
Hendaknya makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca  mengenai materi Fikih kelas 1, 2, dan 3 MI, kemudian dapat memahami serta mempraktekkan atas teori-teori yang telah disajikan oleh pemakalah, dan dapat memberikan kritikan sebagai bahan koreksi dan pertimbangan.




















DAFTAR PUSTAKA
Tanwir Hadi, Anis. 2009. Pengantar Fikih 1. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Tanwir Hadi, Anis. 2009. Pengantar Fikih 2. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Tanwir Hadi, Anis. 2009. Pengantar Fikih 3. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Rifai, Moh. 1998. Mutiara Fikih. Semarang: CV. Wicaksana.



















[1] Anis tanwir hadi.pengantar fikih 1 (solo:PT Tiga serangkai pustaka mandiri.2009)hlm:2-39
[2] Ibid,hlm:60-90
[3] Anis tanwir hadi.pengantar fikih 2 (solo:PT Tiga serangkai pustaka mandiri.2009)hlm:2-35

[4] Ibid, hlm 56-95
[5] Anis tanwir hadi.pengantar fikih 3 (solo:PT Tiga serangkai pustaka mandiri.2009)hlm:2-42

[6] Ibid, hlm 60-95
[7] Drs. H. Moh Rifai. Mutiara Fikih.(Semarang: CV. Wicaksana). Jilid  1, hlm 276
[8] Drs. H. Moh Rifai. Ibid.hlm 354-357
[9] Drs. H. Moh Rifai. Ibid. hlm 583

2 komentar:

muhammad hisyam said...

ini yang aku carisob, syukron ya akhi :-)

I Think Therefore I Am said...

jgan lupa pasang sumbenya hehehe :D

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Zudi Pranata. Powered by Blogger.
 
;