BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan fiqih merupakan salah
satu pendidikan agama islam yang diterapkan dalam institusi pendidikan sebagai
sarana mewujudkan tujuan pendidikan, membentuk manusia yang mengerti akan
syari’at agama islam.
Pendidikan fiqih selama ini telah
diterapkan lewat pendidikan agama islam. Sesuai dengan peraturan Menteri Agama
Republik Indonesia no 2 tahun 2008 tentang standar kompetensi lulusan dan
standar isi pendidikan agama islam di Madrasah Ibtidaiyah, maka kurikulum
pendidikan fiqih di Madrasah Ibtidaiyah harus sesuai dengan standar kompetensi
yang ditentukan dimana pendidikan fiqih diharapkan mampu menciptakan individu
yang tahu akan syari’at agama islam,serta mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam standar isi di MI, materi
fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang
distandarisasi. Didalamnya dapat ditemukan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Secara kronologis, sebagai awal acuan standar isi materi fiqih itu sendiri
pada dasarnya terdapat dalam permendiknas no 22 tahun 2006, peraturan menteri
pendidikan nasional tersebut mengungkapkan bahwa satuan pendidikan madrasah
ibtidaiyah salah satunya berkewajiban dan berhak untuk mengembangkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
Berikut akan kami jelaskan telaah
pelajaran fiqih madrasah ibtidaiyah sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar pendidikan agama islam dalam hal ini adalah materi fiqih
madrasah ibtidaiyah kelas satu sampai kelas tiga.
B. Rumusan masalah
Untuk membatasi masalah agar lebih
terpusat pada pokok persoalan sesuai dengan judul diatas, maka dalam makalah
ini pemakalah uraikan beberapa permasalahan yaitu :
1. Apa saja yang temasuk dalam lima rukun islam?
2. Apa syahadatain itu dan bagaimana artinya?
3. Bagaimana pengertian bersuci dari najis?
4. Bagaimana tata cara bersuci dari najis?
5. Bagaimana penerapan bersuci dari najis dalam kehidupan
sehari-hari?
6. Bagaimana tata cara wudu?
7. Bagaimana bunyi doa sesudah wudu?
8. Apa saja yang termasuk dalam macam-macam salat fardu?
9. Bagaimana gerakan salat fardu?
10. Bagaimana bunyi bacaan salat fardu?
11. Bagaimana ketentuan tata cara salat fardu?
12. Bagaimana ketentuan azan dan iqomah?
13. Bagaimana bunyi lafal azan dan iqomah?
14. Bagaimana ketentuan tata cara salat berjamaah?
15. Bagaimana bunyi lafal zikir setelah salat fardu?
16. Bagaimana bunyi lafal doa setelah salat fardu?
17. Bagaimana ketentuan dan tata cara salat rawatib?
18. Bagaimana
ketentuan salat jum’at?
19. Bagaimana tata cara salat bagi orang yang sakit?
20. Bagaimana ketentuan puasa ramadan?
21. Apa saja hikmah puasa ramadan?
22. Bagaimana ketentuan salat tarawih dan salat witir?
23. Bagaimana cara melaksanakan tadarus pada bulan
ramadan?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan
permasalahan yang ada, maka tujuan makalah ini adalah :
1. Mampu menyebutkan lima rukun islam
2. Dapat menghafal syahadatain dan artinya
3. Mampu menjelaskan pengertian bersuci dari najis
4. Dapat menjelaskan tata cara bersuci dari najis
5. Mampu menerapkan hidup suci dari najis dalam kehidupan
sehari-hari
6. Dapat menjelaskan dan mempraktikkan tata cara wudu
7. Mampu menghafal doa sesudah wudu
8. Dapat menyebutkan macam-macam salat fardu
9. Mampu menirukan gerakan salat fardu
10. Dapat menghafal bacaan salat fardu
11. Mampu menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu
12. Dapat menyebutkan ketentuan azan dan iqomah
13. Mampu melafalkan dan mempraktikkan azan dan iqomah
14. Dapat menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah
15. Mampu melafalkan zikir setelah salat fardu
16. Dapat melafalkan doa setelah salat fardu
17. Mampu menjelaskan serta mempraktikkan ketentuan dan tata cara salat rawatib
18. Dapat mengenal ketentuan salat jum’at serta
membiasakan mengikuti salat jum’at
19. Mampu menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara
salat bagi orang yang sakit
20. Dapat menjelaskan ketentuan puasa ramadan
21. Mampu menyebutkan hikmah puasa ramadan
22. Dapatmenjelaskan ketentuan salat tarawih dan salat
witir
23. Mampu melaksanakan tadarus pada bulan ramadan
D. Manfaat Makalah
1. Manfaat teoritis
a. dapat memahami
materi fikih kelas 1, 2 dan 3 dengan baik.
b.dapat menjelaskan materi fikih kelas 1, 2 dan 3 sesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) 2008.
c. dapat
menerapkan materi fikih dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat praktis
a. Bagi
pemakalah
Untuk meningkatkan pengetahuan pemakalah, khususnya dalam ilmu
fikih di Madrasah Ibtidaiyah.
b. Bagi pembaca
Sebagai dasar
pengetahuan bagi mahasiswa agar nantinya dapat mengaplikasikan dan menelaah
materi fikih kelas 1, 2 dan 3 Madrasah Ibtidaiyah.
E. Sistematika Penulisan Makalah
Untuk
mendapatkan gambaran dan memudahkan dalam pembahasan makalah ini, pemakalah
akan menjabarkan secara global sistematika penulisannya. Adapun penyusunannya
adalah sebagai berikut :
1. Bagian awal berisi :
Judul
Daftar isi
2. Bagian isi terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang masalah
B. Rumusan
masalah
C. Tujuan
makalah
D. Manfaat
makalah
E. Sistematika
penulisan makalah
BAB II LANDASAN TEORI
Kelas 1, semester 1
A. Menyebut lima rukun islam dan mengerti arti syahadatain
B. Mengartikan, menjelaskan tata cara, menirukan tata cara, serta
membiasakan bersuci dari najis
Kelas 1, semester 2
A. Menjelaskan tata cara wudu dan menghafal doa sesudah wudu
B. Menyebutkan macam-macam salat
fardu, menirukan gerkan salat fardu dan menghafal bacaan salat fardu
Kelas 2, semester 1
A. Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu
B. Menyebutkan, melafalkan, serta mempraktikkan azan dan iqomah
Kelas 2, semester 2
A. Menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah
B. Melafalkan zikir setelah salat fardu serta melafalkan doa
setelah salat fardu
Kelas 3, semester 1
A. Menjelaskan ketentuan dan tata cara salat sunah rawatib
B. Mengenal ketentuan salat jum’at dan membiasakan mengikuti salat
jum’at
C. Menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara salat bagi orang
yang sakit
Kelas 3, semester 2
A. Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan serta menyebutkan hikmah puasa
Ramadan
B. Menjelaskan keutamaan tadarus al-qur’an pada bulan Ramadan
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian akhir :
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
Kelas 1, Semester 1
A. Mengenal lima rukun islam
1. Menyebutkan lima rukun islam
Orang islam wajib
melaksanakan rukun islam. Orang islam disebut muslim apabila melaksanakan rukun
islam. Rukun islam ada 5, antara lain:
a. Mengucapkan dua kalimat syahadat
Dua kalimat syahadat ini disebut syahadatain yang terdiri atas
syahadat tauhid dan syahadat rosul. Syahadatain adalah dua persaksian, bersaksi
tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan
Allah.Orang islam harus hafal syahadatain. Syahadatain dibaca setiap shalat
ketika duduk tasyahud baik tasyahud awal maupun akhir,di baca seseorang ketika
ingin masuk islam dan membaca
syahadatain harus disertai dengan keyakinan.
b. Melaksanakan shalat
Orang islam wajib melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam. Shalat
lima waktu disebut shalat fardhu. Shalat lima waktu itu antara lain :
Shalat dhuhur ada empat rekaat
-
Shalat ashar ada empar rekaat
-
Shalat magrib ada tiga rekaat
-
Shalat isya ada empat rekaat
-
Shalat subuh ada dua rekaat
c. Membayar Zakat
Orang islam yang mampu wajib mengeluarkan zakat.Zakat ada dua macam
yaitu zakat fitrah dan zakat mal (zakat untuk fakir miskin).Perintah zakat
terdapat dalam alqur’an QS. Al-baqoroh:43).
d. Puasa di bulan ramadhan
Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum dan dari semua yang
membatalakan puasa dari terbit fajar sampai magrib. Hukum berpuasa di bulan ramadhan adalah wajib.
e. Menunaikan ibadah haji.
Ibadah haji dilakukan bagi orang islam yang mampu, dalam arti mampu
biaya fisik dan kesehatan. Rosulullah bersabda dalam sebuah hadits bahwa islam
itu dibangun atas lima perkara yaitu persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah , persaksian bahwa muhammad adalah hamba dan utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, ibadah
haji dan puasa ramadhan. ( hadits riwayat muslim; 21).
2. Menghafal Syahadatain dan artinya
·
Arti syaharatain
Orang islam
harus mengucapkan syahadatain dengan benar. Kalimat syahadatain ada dua yaitu
syahadat tauhid dan syahadat rosul.
a. Syahadat Tauhid
Syahadat tauhid adalah اشهد ان لا اله الا الله
Artinya; “saya bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain allah”.
Syahadat tauhid adalah bersaksi terhadap keesaan Allah . Bahwasannya orang islam itu mempunyai
satu Tuhan yaitu
Allah, yang menciptakan seluruh
alam raya dan semua isinya. Orang islam harus meyakini sepenuh hati bahwa Allah
adalah tuhannya, Allah yang wajib di sembah, Allah yang dimintaipertolongan,
Allah Maha pencipta semua makhluk , Allah mengatur dan memelihara ciptaannya.
Oleh karena itu orang islam wajib
beriman kepada Allah karena itu adalah
kunci akan selamat dunia dan akhirat.
b. Syahadat Rosul
syahadat rosul adalah واشهد ان
محمد رسول الله
Artinya; “ dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah
utusan Allah”.
Syahadat rosul
merupakan persaksian terhadap nabi Muhammad, bahwasannya orang islam wajib
beriman kepada nabi muhammad yang dilakukan tidak cukup dengan lisan tetapi
harus dibuktikan dengan perbuatan salah satunya adalah mencontoh nabi muhammad
yang menjadi suri tauladan bagi umatnya yang selalu berbuat kebaikan untuk diri
sendiri dan orang lain.
B. Mengenal tata cara bersuci dari najis
1. Menjelaskan pengertian bersuci dari
najis
·
Pengertian Bersuci
Bersuci disebut juga dengan thaharah yang artinya
sucinya badan dari segala hadas dan najis. Seperti halnya dalam melaksanakan
shalat harus bersuci dulu yang dilakukan dengan membersihkan pakaian dan tempat
shalat agar shalatnya diterima oleh Allah. Macam – macam bersuci ada dua yaitu:
a. Bersuci dari hadas
Hadas adalah
keadaan tidak suci pada diri seorang
muslim yang menyebabkan ia tidak boleh shalat dan tawaf. Hadas ada dua
macam yaitu hadas kecil yang timbul karena buang air kecil maupun besar yang
dapat disucikan dengan wudhu atau tayamum dan hadas besar yang timbul
disebabkan hubungan suami istri yang harusd disucikan dengan mandi.
b. Bersuci dari najis
Najis adalah
kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah.
Misalnya jilatan anjing, tinja atau kotoran baik dari manusia atau hewan dan
air kencing manusia. Naijs ini yang dapat disucikan dengan membersihkan tempat
yang terkena najis.
2. Menjelaskan tata cara bersuci dari
najis
·
Tata cara bersuci dari najis
a. Berwudhu
Berwudhu termasuk
cara bersuci yang harus menggunakan air suci yang menyucikan. Alat untuk
bersuci adalah air sumur, air hujan, air embun atau air salju dan jika tidak
ada air maka boleh menggunakan debu atau tanah yang suci yang sering disebut
juga dengan tayamum.
b. Istinja
Istinja adalah
membersihkan kotoran yag keluar dari dubur dan kubul. Apabila mengeluarkan
kotoran harus segera membersihkan dengan air agar badan tetap suci dan bersih,
apabila tidak ada air boleh menggunakan dengan memakai batu, kertas, tisu, daun,
kayu dan sebagainya. Istinja dengan selain air cukup diusapkantiga kali sampai
hilang benda dan baunya.
3. Menirukan tata cara menyucikan najis.
·
Tata Cara Menyucikan Diri dari najis
Najis ada 3 macam, yaitu;
a. Najis Mukhaffafah
Najis mukhaffah
adalah najis yang ringan artinya najis yang hukumnya diringankan. Seperti air
kencing bayi yang belum makan apa- apa selain air susu ibu yang cara
menyucikannya dengan memercikkan air di tempat yang terkena najis sampai
bersih.
b. Najis Mutawasithah
Najis mutawasithah
adalah najis yang sedang pertengahan. Misalnya kotoran manusia dan binatang,
nanah, darah, bangkai dan cara menyucikannya dengan menghilangkan najis dengan
air sampai hilang zat warna dan baunya.
c. Najis Mughaladhah
Najis
mughaladhah adalah najis yang berat. Najis ini ditetapkan berdasarkan dalil
yang pasti. Misalnya jilatan anjing dan babi, yang cara menyucikan najis ini
dengan dicuci atau dibesarkan dengan air sebanyak tujuh kali, satu kali
diantaranya dengan air yang bercampur tanah.
4. Membiasakan hidup suci dan bersih dalam kehidupan sehari-hari.
·
Hidup Suci dan Bersih dalm Kehidupan
Sehari- hari
Bersih adalah
bebas dari kotoran.Menjaga kebersihan merupakan salah satu perintah islam
seperti kata bijak kebersihan sebagian dari iman.
Cinta kebersihan dapat diwujudkan dengan perbuatan, seperti:
a. Mandi dua
kali sehari pada pagi dan sore hari
b. Menggosok
gigi sehabis makan sebelum tidur atau ketika mandi.
c. Berpakaian
yang bersih dan rapi
d.Tempat
belajar dan kamar tidur selalu bersih
e. Tempat
shalat dijaga kebersihannya
f. Menciptakan
lingkungan rumah bersih indah dan asri
g. Membiasakan
membuang sampah pada tempatnya
h. Pakaian
kotor harus di cuci agar tidak bersarang penyakit, dll[1]
Kelas 1, Semester 2
A. Mengenal tata cara wudhu
1. Menjelaskan tata cara wudhu
·
Pengertian wudhu
Wudhu adalah
amalan yang dianjurkan untuk dilakukan setiap saat terutama ketika akan
melaksanakan shalat, tawaf di baitullah, dan akan membawa mushaf al-quran.
·
Syarat-syarat wudhu
Adapun syarat- syarat wudhu sebagai berikut;
a. Beragama islam
b. Baligh
c. Berakal sehat
d. Ada air suci yang menyucikan
e. Mengetahui tata cara berwuhdu
f. Mengetahui hal yang membatalkan wudhu
·
Rukun Wudhu
Rukun wudhu
adalah perbuatan yang harus dikerjakan ketika wudhu .Semua rukun wudhu harus
dikerjakan apabila meninggalkan salah satu rukun wudhu tersebut maka wudhunya
tidak sah.Adapun rukun wudhu antara lain:
a.
Berniat dalam hati
b.
Membasuh muka
c.
Membasuh kedua tangan sampai siku
d.
Membasuh sebagian kepala atau rambut
e.
Membasuh dua kaki sampai mata kaki
f.
Tertib
·
Sunnah Wudhu
Sunnah wudhu
adalah perbuatan yang dilakukan ketika wudhu apabila dilakukan akan mendapatkan
pahala dan apabila ditinggalkan tidak membatalkan wudhu. Adapun sunnah wudhu
antara lain:
a.
Membaca basmalah ketika
memulai wudhu
b.
Bersiwak
c.
Mencuci kedua telapak tangan sampai pergelangan
d.
Berkumur- kumur
e.
Membersihkan kedua lubang hidung
f.
Mengisap air ke hidung
g.
Menyapu kedua daun telinga
h.
Menyilang- nyilang jenggot yang lebat
i.
Menyilang- nyilang jari tangan dan jari kaki
j.
Semua yang dibasuh diulang tiga kali
k.
Membasuh satu persatu anggota wudhu dengan tidak menyela pembicaan
l.
Mendahulukan anggota badan sebelah kanan
m.
Berdoa sesudah wudhu
n.
Melaksanakan shalat dua rekaat setelah selesai berwudhu
·
Yang Membatalkan wudhu
Perbuatan yang
mebatalkan wudhu sebagai berikut;
a.
Keluar angin atau kentut dari dubur
b.
Buang air kecil atau besar
c.
Hilang akal karena tidur nyenyak, pingsan, mabuk dan epilepsi
d.
Menyentuh kemaluan tanpa memakai alas
e.
Bersentuhan antara laki- laki dan perempuan yang bukan muhrim
2. Menghafal doa sesudah wudhu
·
Doa setelah wudhu
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك
له واشهد ان محمدا عبده ورسوله اللهم اجعلني من
التوابين
واجعلني من المتطهرين
Artinya: “ aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi- Nya, dan aku
bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan – Nya.Ya Allah jadikanlah aku orang
yang ahli tobat dan jadikanlah aku dari orang- orang yang menyucikan diri dan
jadikanlah aku hambamu yang saleh”.
B. Menenal tata cara shalat fardu
1. Menyebutkan macam-macam salat fardu
·
Macam- macam shalat fardhu
Ada lima macam
shalat fardhu dalam sehari semalam, diantaranya subuh, dhuhur, ashar, maghrib
dan isya’.Orang islam wajib menunaikan shalat fardhu dengan benar, khusyu’ (
sungguh-sungguh) dan tumakninah ( berhenti sejenak).
Perkiraan shalat fardhu :
Ø
Waktu shalat dhuhur
Awal waktu shalat dhuhur adalah setelah matahari condong dari
pertengahan langit atau kira- kira mulai pukul 12.00 wib. Dan akhir waktu
shalat dhuhur adalah bayang- bayang benda telah sama panjangnya dengan benda
itu atau kira- kira pukul 15.00 WIB.
Ø
Waktu shalat ashar
Awal waktu shalat ashar adalah mulai dari habisnya waktu dhuhur .
Dan akhir waktu shalat ashar adalah terbenamnya matahari atau kira- kira pukul
18.00 wib.
Ø
Waktu shalat maghrib
Awal shalat maghrib adalah terbenamnya matahari atau kira- kira
pukul 18.00 wib. Dan akhir shalat maghrub adalah hilangnya syafaq ( awan senja
merah) di ufuk barat kira- kira pukul 19.15 wib.
Ø
Waktu shalat isya’
Awal waktu shalat isya’ adalah terbenamnya syafaq di ufuq barat
kira- kira pukul 19.00 wib. Dan akhir waktu shalat isya’ adalah sesaat sebelum
terbit fajar sidiq atau sekitar pukul
04.00 wib. Waktu terbaik shalat isya’ adalah seperdua atau sepertiga
malam tetapi mulai waktu isya’ sampai sepertiga malam tidak tidur dan tidak
digunakan untuk amalan lain selain berdzikir menunggu shalat.
Ø
Waktu shalat subuh
Awal waktu shalat subuh adalah mulai dari terbit fajar sidiq
sekitar pukul 04.00 wib. Dan akhir shalat subuh adalah sesaat sebelum matahari
terbit sekitar pukul 05.00 wib.[2]
2.Menirukan
Gerakan Shalat Fardu
a) Seluruh badan berdiri tegak menghadap kiblat,
kedua tangan lurus di sisi badan, mata melihat ketempat sujud.
b) Takbirotul ihram adalah mengangkat tangan
sejajar pundak atau telinga, telapak dan kelima jari menghadap ke kiblat sambil
mengucap allahu akbar,bacaan takbir di baca bersamaan gerakan tangan, boleh
juga di baca setelah gerakan tangan selesai.
c) Bersedekap adalah meletakkan tangan diatas
dada, tangan kanan diatas, pergelangan tangan kiri saat bersedekap kita membaca
doa iftitah, surah alfatihah dan satu surah atau ayat dari al-quran.
d) Rukuk adalah membungkukkan badan, punggung
harus lurus sejajar dengan kepala, kedua tangan meletakkan pada lutut dengan
jari- jari direnggangkan, mata melihat ketempat sujud, saat rukuk membaca
bacaan rukuk.
e) Iktidal adalah berdiri dari rukuk sambil
mengangkat tangan, kedua tangan diangkat setinggi daun telinga, saat iktidal
membaca doa iktidal.
f) Sujud adalah gerakan merunduk sampai kepala
menempel di tempat sujud, kedua tangan berada di samping kiri dan kanan badan.
g) Duduk diantara dua sujud adalah kaki kanan
ditegakkan, kaki kiri dijadikan alas duduk, kedua tangan diletakkan diatas paha
ujung lutut sambil membaca bacaan duduk diantara dua sujud.
h) Duduk tahiyat awal adalah seperti duduk
diantara dua sujud, kaki kanan ditegakkan,kaki kiri dibentangkan dilantai
sebagai alas duduk, telunjuk jari menunjuk ke kiblat.
i)
Duduk tahiyat akhir adalah kaki kanan ditegakkan, kaki
kiri dijelujurkan dibawah kaki kanan, pantat duduk dilantai.
j)
Salam adalah menoleh ke kanan kemudian kekiri sambil
membaca salam.
3. Menghafal Bacaan Shalat Fardu
a) Takbiratul ihram sambil mengangkat dua tangan kea rah kiblat
dan mengucapkan
الله اكبر
b)
Berdiri bersedekap dengan membaca do’a iftitah
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثير
وسبحان الله بكرة واصيلا.اني وجهت وجهي للذي
فطر السموات ولارض حنيفا مسلما وما
انا من المشركين. ان صلا تي ونسكي و
محياي و مماتي لله رب العالمين , لا
شريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين
c)
Membaca surah alfatihah dilanjutkan membaca surah-surah
pendek yang terdapat dalam al qur’an.
d) Rukuk
sambil membaca
سبحان ربي العظيم وبحمده e )
Iktidal sambil membaca
سمع الله لمن حمده
f) Sujud
sambil membaca
سبحان ربي الا علي وبحمده
g) Duduk tasyahud awal sambil membaca
التحيات
المباركات الصلوات الطيبات لله. السلام عليك ايها النبي ورحمةالله وبركاته. السلام
علينا
وعلي عباد الله الصا لحين. اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسولالله.
h) Tasyahud akhir awal bacaanya sama
dengan bacaan duduk tasyahud awal kemudian dilanjutkan dengan membaca
اللهم
صل علي محمد وعلي ال محمد. كما صليت علي ابرهيم وعلي ال ابراهيم. وبارك
علي محمد وعلي ال محمد. كما
باركت علي ابراهيم وعلي ال ابراهيم. في العلمين انك
حميد مجيد
i) . Salam dengan menoleh kekanan dan kekiri sambil membaca
اسلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
Kelas 2 Semester 1
A. Mempraktikan Salat Fardu
1. Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu
·
Syarat wajib salat
a.
Beragama islam
b.
Sudah balig
c.
Berakal sehat
d.
Bersih dari hadas besar dan kecil
e.
Dakwah islam sudah sampai kepadanya
·
Syarat sah salat
a.
Berasih dari hadas besar dan kecil
b.
Bersih badan pakaian dan tempat dari najis
c.
Menutuo aurat
d.
Telah masuk waktu salat
e.
Menghadap kiblat
f.
Mengetahui tata cara salat
g.
Meninggalkan perbuatan yang membatalkan salat
·
Rukun salat
a.
Niat
b.
Takbiratulihram
c.
Membaca surat al-fatihah
d.
Rukuk
e.
Iktidal
f.
Sujud
g.
Duduk diantara dua sujud
h.
Duduk tasyahud akhir
i.
Salam
j.
Tertib
·
Sunah salat
a.
Sunah salat berupa bacaan
1.
Membaca doa iftitah
2.
Membaca amin setelah surah al-fatihah
3.
Membaca salah satu surah al-qur’an sesudah membaca al-fatihah pada
rakaat pertama dan kedua
4.
Membaca takbir pada setiap perpindahan gerakan
5.
Membaca tasbih setelah rukuk
6.
Membaca doa iktidal
7.
Membaca tasbih ketika sujud
8.
Membaca doa ketika duduk diantara dua sujud
9.
Membaca salam kedua sambil menolehkan muka ke kiri
10.
Membaca salawat nabi ketika tasyahud awal
b.
Sunah salat berupa gerakan
1.
Mengankat kedua tangan sejajar ketika takbiratulihram
2.
Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri ketika bersedekap
3.
Meletakkan kedua telapak tangan dan telunjuk menunjuk ke kiblat
ketika membaca tasyahud
4.
Duduk iftirasi pada tasyahud awal yaitu duduk di atas mata kaki
kiri dan jari kanan berdiri
5.
Menoleh kesebelah kiri ketika memberi salam
·
Yang membatalkan salat
a.
Rukun salat tidak terpenui
b.
Syarat sah salat tidak terpenuhi
c.
Karena sebap lain
2. Keserasian
gerakan dan bacaan salat fardu
a)
Niat
b)
Takbirotulikram
c)
Bersedekap
d)
Rukuk
e)
Iktidal
f)
Sujud
g)
Duduk diantara dua sujud
h)
Duduk tasyahud awal
i)
Duduk tasyahud akhir
j)
Salam
B. Mengenal Azan dan Iqamah
1.
Menyebutkan ketentuan azan dan iqamah
·
Ketentuan azan dan iqamah
Azan
adalah pangilan seorang muazin kepada muslimin agar melaksanakan salat fardu
dengan berjamaah di masjid,dan seorang muazin harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a.
Suci dari hadas kecil dan besar
b.
Berdiri menghadap kiblat
c.
Menyuarakan azan dengan jelas dan nyaring
d.
Melambatkan bacaan dari tiap-tiap lafal azan
e.
Memasukkan kedua jarinya kedalam dua telinga
f.
Menyuarakan azan dengan makhraj yang fasih
g.
Hendaknya tidak menerima upah dalam melakukan tugas nya
h.
Tidah boleh berbicara ketika mengumandangkan azan
i.
Selesai azan
dikumandangkan muazin dan yang mendengar hendaklah berdoa
j.
Muazin berniat mengharap ridlo allah
k.
Muazin harus seorang laki laki yang sudah balig dan mumayiz
2. Melafalkan azan dan iqamah
·
Lafal azan dan iqamah
Lafal azan berisi panggilan untuk menunaikan salat dan memuji
kebesaran allah,dan azan merupakan kalimat tayyibah yang di suarakan[3]
a.
Lafal azan
:
الله اكبر, الله اكبر
الله اكبر, الله اكبر
اشهد ان لا اله الا الله x2
اشهد ان محمدارسول الله 2x
حي علي الصلاة 2x
حي علي الفلاح 2x
الله اكبر, الله اكبر
لا اله الا لله
b. Lafal iqamah
الله اكبر , الله اكبر
اشهد ان لا اله الا الله
اشهد ان محمدا رسول لله
حي علي الصلاة
حي علي الفلاح
قدقامت الصلاة
الله اكبر , الله اكبر
لااله الا لله
Kelas 2 Semester II
A . Mengenal Tata Cara Salat berjamaah
1. Menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah
Salat berjamaah
adalah salat bersama-sama yang di pimpin oleh iman dan paling sedikit di
lakukan oleh dua orang.
·
Salat yang di sunnahkan berjamah adalah:
1.
Salat fardu
2.
Salat idul fitri
3.
Salat idul adha
4.
Salat tarawih
5.
Salat jenazah
6.
Salat istisqa
7.
Salat gerhana matahari
8.
Salat gerhana bulan
9.
Salat witir pada bulan ramadhan
·
Syarat syah menjadi imam dan makmum
Ø Syarat menjadi
imam adalah:
a.
Laki laki mengimami jamaah laki laki dan perempuan
b.
Perempuan mengimami jamaah perempuan
c.
Bacaan imam harus benar dan fasih serta tidak ria
d.
Mengetahui hukum hokum salat
e.
Mengetahui syarat dan rukun salat
f.
Sanggup menunaikan salat
g.
Dapat di terima oleh jamaah
h.
Paling tua umurnya dan mulia ahlaknya
i.
Tidak fasik dan tidak sombong
j.
Tidak tertuduh melakukan kejahatan
k.
Tidak meminta bayaran
l.
Tidak batal salatnya karena murtad
Ø Cara memberi
tahu imam yang salah
a.
Apabila salah dalam rekaatnya maka makmum segera yaitu:
bagi laki- laki dengan mengucapkan “
subhanallah ” dan bagi wanita dengan tepuk tangan tiga kali
b.
Bila imam batal, maka shalat satu makmum yang ada di
belakangnya maju untuk menggantikan sebagai imam untuk melanjutkan
kekurangannya
B .Melakukan Zikir dan Doa
1. Melafalkan Zikir Setelah Salat Fardu
·
Lafal zikir
a. Membaca
istigfar
Artinya memohon ampunan kepada allah
SWT atas dosa-dosa yang dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Lafalnya: استغفر الله العظيم
b. Membaca tasbih
Artinya menyucikan allah. Lafalnya :
سبحان
الله
c. Membaca tanmid.
Artinya memuji allah, lafalnya : الحمد لله
d. Membaca takbir
Artinya: allah maha besar, lafalnya
: الله
اكبر
2. Melafalkan doa setelah salat
fardu
Doa adalah
permohonan sesuatu kepada Allah, doa disampaikan manusia sebagai hamba Allah
baik untuk kepentingan di dunia maupun di akhirat kelak.[4]
a. Do’a untuk kedua orang tua
رب اغفرلي ولوالد ي ورحمهما كماربياني
صغيرا
b. Do’a untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat
ربنااتنافي
الدنيا حسنة وقنا عذاب النار
Kelas 3 semester I
A. Mengenal Salat Sunat Rowatib
1. Menjelaskan ketentuan salat sunat rawatib
·
Pengertian dan tujuan salat sunat rawatib
Salat sunat
rawatib adalah salat sunat yang dikerjakan beriringan dengan salat fardu, yaitu
sebelum atau sesudah salat fardu. Salat sunat rawatib yang dikerjakan sebelum
salat fardu disebut sholat sunat rawatib qabliyah, sedangkan
salat sunat rawatib yang dikerjakan sesudah salat fardu disebut salat
sunat rawatib ba’diyah.
Tujuan
diperintahkan salat sunat rawatib adalah menambah atau menyempurnakan
kekurangan yang mungkin terdapat pada salat-salat fardu. Salat sunat rawatib
mengandung keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah yang lain.
·
Waktu salat sunat rawatib
Waktu salat
sunat rawatib adalah sebelum salat fardu dan sesudah salat fardu. Pelaksanaan
salat sunat rawatib dibagi menjadi dua, yaitu sunah muakad,
artinya sangat dianjurkan pelaksanaanya
dan sunah gairu muakad, artinya kurang ditekankan relaksanaanya.
·
Bilangan rakaat salat sunat rawatib
Bilangan rakaat salat sunah rawatib muakad adalah:
a. dua rakaat sebelum salat zuhur
b. dua rakaat sesudah salat zuhur
c. dua rakaat sesudah salat magrib
d. dua rakaat sesudah salat isya’
e. dua rakaat sebelum salat subuh
Bilangan salat sunat rawatib gairu muakad adalah:
a. empat rakaat sebelum dan sesudah salat zuhur
b. empat rakaat sebelum salat asar
c. dua rakaat sebelum salat magrib
d. dua rakaat sebelum salat isya’
·
Keutamaan salat sunah rawatib
Apabila
membiasakan diri melaksanakan salat sunah rawatib, kita akan mendapatkan
beberapa keutamaan, diantaranya sebagai berikut:
a. penyempurna salat fardu
b. kita mendapat banyak kebaikan
c. doa kita akan dikabulkan oleh
allah
d. mengandung beberapa hikmah yang
kita dapatkan dalam ibadah yang lain.
2. Mendemonstrasikan tata cara salat rawatib
·
Cara pelaksanaan salat sunah rawatib
Cara
pelaksanaan salat sunah rawatib adalah sama dengan salat wajib, baik gerakan
maupun bacaannya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan sala sunah rawatib adalah:
a. tidak didahului azan dan qomah
b. dilaksanakan secara munfarid atau sendirian
c. bacaannya tidak dinyaringkan
d. tidak lebih dari dua rakaat, setiap dua rakaat satu salam
e. sebaiknya tempat mengerjakan salat sunat rawatib pindah sedikit
dari tempat salat fardu.
f. diawali dengan niat menurut macamnya salatnya
B.Mengenal Salat Jum’at
1. Mengenal ketentuan salat jum’at
·
Pengertian dan hukum salat jum’at
Salat jum’at
adalah salat dua rakaat yang dilaksanakan secara berjamaah setelah dua khutbah
pada waktu zuhur setiap hara jum’at.
Salat jum’at
merupakan perintah Allah yang diwajibkan bagi mereka yang telah memenuhi
persyaratan. Allah berfirman dalam surah al jum’ah ayat 9
Artinya: “wahai
orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada
hari jum’at maka segeralah kamu mengingat allah dan tinggalkan jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”
Berdasarkan
ayat diatas, salat jum’at hukumnya wajib bagi setiap orang laki-laki yang
dewasa, baik dalam bekerja,bermain, maupun sedang santai. Kita wajib segera
melaksanakan salat jum’at apabila telah dating waktunya.
·
Syarat wajib dan syarat sah salat jum’at
Salat jum’at dikatakan sah apabila
telah terpenuhi syarat wajib dan syarat sahnya. Adapun syarat wajib salat
sum’at adalah:
a. beragama islam
b. telah balig atau dewasa
c. berakal sehat
d. laki-laki
e. tidak ada halangan
Adapun mereka yang dianggap berhalangan melaksanakan salat jum’at
adalah:
a. sakit, sehingga tidak memungkinkan pergi salat jum’at
b. dalam perjalanan jauh atau musafir
c. hujan lebat sehingga menyulitkan jalan menuju ke masjid
d. kesulitan-kesulitan lain yang tidak memungkinkan salat jum’at,
seperti kebakaran, kebanjiran, dan ketakutan ada perampok.
Salat jum’at dianggap sah apabila memenuhi persyaratan (syarat sah
salat jum’at) sebagai berikut:
a. diadakan di daerah pemukiman, baik di kota maupun di desa.
b. dilaksanakan secara berjamaah
c. dilaksanakan pada waktu zuhur setiap hari jum’at
d. dilaksanakan setelah khutbah
·
Waktu salat jum’at
Salat jum’at
dilaksanakan pada hari jum’at sebanyak dua rakaat setelah khutbah. Waktu salat
jum’at sama dengan waktu salat zuhur pada umumnya.
·
Hal-hal yang disunahkan sebelum salat jum’at
Sebelum salat
jum’at dilaksanakan, ada beberapa perbuatan sunah yang dilakukan, diantaranya
adalah:
a. mandi
b. berpakaian yang baik dan diusahakan berwarna putih
c. memakai wangi-wangian
d. memotong kuku
e. menggunting dan menyisir rambut denagan rapi
f. secepatnya dating ke masjid
g. melakukan salat tahiyatul masjid terlebih dahulu
2. Membiasakan mengikuti salat jum’at
·
Membiasakan salat jum’at
Dalam Al Qur’an
dan hadis disebutkan bahwa hokum salat jum’at adalah wajib bagi setia laki-laki
dewasa. Meskipun demikian, bagi anak-anak tidak ada salahnya mengikuti salat
jum’at sebagai latihan membiasakan diri melaksanakan salat jum’at. Adapun tata
cara salat jum’at adalah:
a. ketika masuk
masjid mendahulukan kaki kanan
b. sebelum duduk di
masjid disunahkan salat tahiyatul masjid terlebih dahulu
c. sebelum khutbah
dimulai disunahkan berzikir, berdoa, dan membaca Al Qur’an
d. saat khutbah
dibacakan, hendaknya mendengarkan dengan baik
e. tidak boleh
berbicara saat khotib berkhotbah
f. segera bangkit melaksanakan salat
ketika sudah mendengarkan iqomah dikumandangkan
g. meluruskan sof
dan melaksanakan salat jum’at dua rakaat
C. Mengenal tata cara salat bagi
orang yang sakit
1. Menjelaskan tata cara salat bagi orang yang sakit
Salat merupakan
kewajiban yang harus dkerjakan dalam keadaan bagaimanapun, baik pada waktu
sehat maupun dalan keadaan sakit. Orang yang sedang sakit harus tetap
melaksanakan salat lima waktu, selama alal atau ingatannya masih normal. Cara
melaksanakannya sesuai dengan kemampuan orang sakit tersebut. Jika tidak mampu berdiri, maka boleh sambil
duduk. Jika tidak mampu sambil duduk, maka ia boleh salat sambil berbaring ke
sebelah kanan menghadap kiblat.
2. Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan sakit
·
Salat dengan cara duduk
Syarat salat dengan duduk adalah sebagai berikut:
a. menghadap kiblat dan berniat salat fardu sambil duduk
b. mengangkat kedua tangan
(takbirotul ihrom), dilanjutkan membaca doa iftitah, surat al fatihah, dan
salah satu surat dalam al qur’an
c. rukuk dengan meletakkan tangan di lutut serta menundukkan
kepala.
d. iktidal dengan mengangkat tangan serta kepala ditegakkan
e. sujud dengan cara membungkukkan kepala dan badan
f. duduk tahiyat awal atau akhir dilakukan semampunya
g. salat diakhiri dengan menolehkan wajah ke kanan dan ke kiri
·
Salat dengan cara berbaring
Syarat salat dengan berbaring adalah sebagai berikut:
a. dua kaki diarahkan kea rah
kiblat. Kepala ditinggikan dengan alas bantal dan mukanya diarahkan ke kiblat.
Selanjutnya, berniat lalu takbirotul ihrom dengan mengangkan tangan.
b. bersedekap, kemudian membaca doa
iftitah, al fatihah, dan salah satu surah dalam al qur’an. Rukuk dan sujud
cukup dengan isyarat.
c. tahiyat awal dan akhir dilakukan
sesuai kemampuan atau dengan isyarat. Kedua tangan tidak bersedekap
d. salam dengan menoleh wajah ke kanan dan kekiri[5]
Kelas 3 semester 2
A. Mengenal Puasa Ramadan
1. Menjelaskan ketentuan puasa
Ramadan
Puasa adalah menahan diri dari makan,
minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar (subuh) sampai
terbenam matahari. Macam-macam puasa yang disyariatkan dalam islam adalah puasa
wajib, yaitu puasa Ramadan, puasa kafarat,dll. Mengenai diwajibkan puasa
Ramadan, Allah berfirman dalam surat al baqarah ayat 183 sebagai berikut:
Artinya: “wahai orang-orang yang
beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al baqarah:183)
·
Cara menentukan dalam mengawali dan mengakhiri puasa
Ketentuan di
dalam mengawali dan mengakhiri puasa dengan cara:
a.
rukyat adalah melihat hilal (bulan sabit awal bulan Ramadan) dengan mata kepala
atau menggunakan alat tertentu
b. menggenapkan
bulan syakban menjadi 30 hari
c.
mendengarkan atau membaca pengumuman resmi dari Departemen Agama, baik melalui
televisi, radio, maupun surat kabar
d. mengikuti
perhitungan ilmu hisab (falak)
·
Syarat wajib dan syarat sah puasa
Syarat wajib
bagi orang yang berpuasa adalah:
a. beragama
islam
b. balig atau
cukup umur
c. berakal
sehat (tidak gila, tidak mabuk)
d. kuat
berpuasa
Syarat sah
puasa diantranya:
a.
islam. Orang non islam atau orang murtad apabila puasa, maka tidak sah
puasanya.
b.
mumayiz, yaitu orang yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
c.
suci dari hadis dan nifas
d.
pada waktu yang diperbolehkan puasa. Missal, puasa Ramadan harus dikerjakan
pada bulan Ramadan.
·
Rukun puasa
Rukun
puasa adalah sesuatu yang harus ada dalam puasa. Diatara rukun puasa adalah
sebagai berikut:
a. niat puasa.
Niat puasa wajib dilakukan malam hari atau sebelum waktu makan habis
b.
menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak subuh sampai dating waktu
magrib
·
Hal-hal yang membatalkan puasa
Beberapa hal
yang dapat membatalkan puasa diantaranya:
a. makan dan minum
dengan sengaja walaupun sedikit
b. muntah
dengan sengaja
c. keluar darah
haid atau nifas
d. hilang akal
e. murtad
f. berniat
membatalkan puasa
·
Orang yang boleh meninggalkan puasa dan cara mengganti puasanya
Seseorang
karena sesuatu hal diperbolehkan tidak berpuasa, tetapi harus menggantinya.
Diantara orang yang boleh tidak puasa diantaranya:
a.
orang yang sakit. Cara mengganti puasanya dengan berpuasa di hari lain di luar bulan Ramadan
b.
orang musafir (orang yang bepergian jauh). Cara mengganti puasanya dengan
berpuasa di hari lain di bulan Ramadan
c.
orang yang sangat tua (sudah pikun). Cara mengganti puasanya dengan membayar
fidyah
d.
orang hamil atau menyusui. Cara mengganti puasanya dengan cara berpuasa di hari
lain di liuar bulan Ramadan atau membayar fidyah
·
Melaksanakan puasa Ramadan dengan baik dan benar
Puasa Ramadan merupakan salah satu rukun islam. Puasa Ramadan harus
dilaksanakan secara baik dan benar sesuai ketentuan-ketentuannya. Misalnya,
memperhatikan syarat wajib puasa, syarat sah puasa, rukun puasa, dan hal-hal
yang dapat membatalkan puasa.
Sebelum melaksanakan puasa, kita dianjurkan bangun malam untuk
sahur. Puasa dilaksanakan sejak menjelang subuh sampai dating waktu magrib.
Selama melaksanakan puasa, kita harus berusaha untuk mengisi bulan puasa dengan
kegiatan bermanfaat yang bernilai ibadah, seperti salat tarawih, membaca al
qur’an,dll. Selama berpuasa Ramadan kita harus menjaga diri dari hal-hal yang
membatalkan dan mengurangi puasa.
2. Menyebutkan
hikmah puasa Ramamadan
Diantara hikmah
atau faedah puasa Ramadan adalah:
a. melatih
disiplin spiritual atau rohani
b. menjadi
dasar disiplin moral
c. dapat
membentuk jiwa social terhadap orang-orang miskin
d. menjaga
kesehatan tubuh terutama perut dan juga anggota badan yang lain.
e. mempertebal
rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikanNya
B.Mengenal
amalan-amalan di bulan Ramadan
1. Menjelaskan
ketentuan salat tarawih dan salat witir
·
Ketentuan salat tarawih
Salat tarawih adalah salat sunat yang dikerjakan pada malam hari di
bulan Ramadan. Hukum salat tarawih adalah sunah muakad, artinya salat tarawih
yang pelaksanaannya sangat dianjurkan, baik laki-laki maupun perempuan.
Waktu salat tarawih yaitu setelah salat isya’ sampai sebelum terbit
fajar di bulan Ramadan. Jumlah atau bilangan rakaat salat tarawih adalah
sebelas rakaat, terdiri atas delapan rakaat salat tarawih di tambah tiga rakaat
salat witir. Cara mengerjakan salat tarawih adalah dua rakaat salam atau empat
rakaat salam. Pada zaman kholifah Umar bin
Khattab, salat tarawih dikerjakan dengan dua puluh rakaat ditambah salat
witir tiga rakaat.
Cara melaksanakan salat tarawih sama dengan salat wajib, baik
bacaan maupun gerakannya. Yang membedakan hanya niat dan jumlah rakaatnya.
Salat tarawih boleh dilakukan secara munfarid atau sendirian dan boleh
dilakukan secara berjamaah.
·
Ketentuan salat witir
Salat witir adalah salat
sunat yang jumlah rakaatnya ganjil. Salat witir dapat dilaksanakan paling
sedikit satu rakaat dan paling banyak tiga belas rakaat. Hukum mengerjakan
salat witir adalah sunah muakad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Salat witir dikerjakan tanpa
membaca tasyahud awal, melainkan hanya
tasyahud akhir. Kemudian diakhiri dengan salam. Bacaan dan gerakan salat witir
sama dengan bacaan gerakan salat fardu, yang berbeda hanta niat dan cara
mengerjajannya saja.
Waktu salat witir dimulai setelah salat isya’ sampai menjelang
subuh atau terbit fajar. Salat witir boleh dikerjakan dengan cara dua rakaat
salam, dua rakaat salam, kemudian satu rakaat salam. Masing-masing dengan
tasyahud akhir dan salam.
2. Melaksanakan
tadarus Al-Qur’an
Tadarus al-qur’an termasuk ibadah di bulan Ramadan yang sangat diutamakan dan mendapat banyak pahala.
Tadarus berarti membaca al-qur’an dan mempelajari al-qur’an. Kita dianjurkan
memperbanyak membaca al-qur’an, terlebih-lebih pada bulan Ramadan. Tadarus
dapat dilakukan sendiri-sendiri atau bersama-sama.
Dengan membiasakan membaca al-qur’an pada bulan Ramadan, diharapkan
pada bulan-bulan lain kita terbiasa membaca al-qur’an. Beberapa manfaat membaca
al-quran diantaranya:
a. selalu
merasa dekat dengan Allah
b. membuat hati
yang resah menjadi tenang
c. mendapat
kasih saying dari Allah
d. mendapat
pahala dari Allah[6]
BAB
III
PEMBAHASAN
Dari
landasan teori yang telah kita pelajari serta melihat Standar Kompetensi
Lulusan yang telah ditetapkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, maka
dapat kita pahami hasil telaah materi Fikih untuk kelas 1, 2, dan 3 Madrasah
Ibtidaiyah sesuai dengan tabel berikut ini:
Kelas
1, semester 1
|
||
Standar
kompetensi
|
Kompetensi
dasar
|
Materi
|
1. Mengenal lima rukun islam
|
1.1 Menyebutkan lima rukun islam
1.2 Menghafal syahadatain dan artinya
|
Ada dan sudah sesuai
|
2. Mengenal tata cara bersuci
|
2.1 Menjelaskan pengertian bersuci dari najis
2.2 Menjelskan tata cara bersuci dari najis
2.3 Menirukan tata cara menyucikan najis
2.4 Membiasakan hidup suci dan bersih dalam kehidupan sehari-hari
|
Ada dan sudah sesuai
|
Kelas
1, semester 2
|
||
Standar
kompetensi
|
Kompetensi
dasar
|
Materi
|
1. Mengenal tata cara wudu
|
1.1 Menjelaskan tata cara wudu
1.2 Mempraktikkan tata cara wudu
1.3 Menghafal doa sesudah wudu
|
Ada dan sudah sesuai
|
2. Mengenal tata cara salat fardu
|
2.1 Menyebutkan macam-macam salat fardu
2.2 Menirukan gerakan salat fardu
2.3 Menghafal bacaan salat fardu
|
Ada dan sudah sesuai
|
Kelas
2, semester 1
|
||
Standar
kompetensi
|
Kompetensi
dasar
|
Materi
|
1. Mempraktikkan salat fardu
|
1.1 Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu
1.2 Mempraktikkan keserasian gerakan dan bacaan salat fardu
|
Ada dan sudah sesuai
|
2. Mengenal azan dan iqomah
|
2.1 Menyebutkan ketentuan azan dan iqomah
2.2 Melafalkan azan dan iqomah
2.3 Mempraktikkan azan dan iqomah
|
Ada dan sudah sesuai
|
Kelas
2, semester 2
|
||
Standar
kompetensi
|
Kompetendi
dasar
|
Materi
|
1. Mengenal tata cara salat berjamaah
|
1.1 Menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah
1.2 Menirukan salat berjamaah
|
Di dalam buku belum menyebutkan tata cara atau syarat-syarat
salat berjama’ah.
|
2. Melakukan zikir dan doa
|
2.1 Melafalkan zikir setelah salat fardu
2.2 Melafalkan doa setelah salat fardu
|
Ada dan sudah sesuai.
|
Kelas
3, semester 1
|
||
Standar
kompetensi
|
Kompetensi
dasar
|
Materi
|
1. Mengenal salat sunat rawatib
|
1.1 Menjelaskan ketentuan salat sunat rawatib
1.2 Mempraktikkan tata cara salat rawatib
|
Ada dan sudah sesuai.
|
2. Mengenal salat jum’at
|
2.1 Mengenal ketentuan salat jum’at
2.2 Membiasakan mengikuti salat jum’at
|
Di dalam buku belum mencantumkan dan belum menyebutkan jumlah
minimal orang yang harus mengikuti salat jum’at. Peran guru sangat penting untuk
memotifasi siswa agar rajin mengikuti salat jum’at.
|
3. Mengenal tata cara salat bagi orang yang sakit
|
3.1 Menjelaskan tata cara salat bagi orang yang sakit
3.2 Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan sakit
|
Ada dan sudah sesuai.
Peran guru dalam memberi contoh bagaimana cara melaksanakan salat
dalam keadaan sakit sangat penting.
|
Kelas
3 semester 2
|
||
Standar
kompetensi
|
Kompetensi
dasar
|
Materi
|
1. Mengenal puasa Ramadan
|
1.1 Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan
1.2 Menyebutkan hikmah puasa Ramadan
|
Di dalam buku mengenai hal-hal yang membatalkan puasa, masih ada
dua hal yang harus dicantumkan yaitu: a) melakukan jima’ pada siang hari atau
waktu subuh sudah tiba. b) mabuk atau pingsan sepanjang hari.
|
2. Menenal amalan-amalan di bulan Ramadan
|
2.1 Menjelaskan ketentuan salat tarawih dan salat witir
2.2 Melaksanakan tadarus al-qur’an
|
Ada dan sudah sesuai.
|
Kelas 1 semeter 1 dan 2,dan kelas 2 semester 1 telah memenuhi standar kompetensi dan kompetensi
dasar atau SKKD yang berlaku sesuai kurikulum KTSP 2008.
Sedangkan
pada kelas 2 semester 2 di dalam bukunya, mengenai materi tentang tata cara salat berjama’ah hanya
menyebutkan pengertian, syarat syah menjadi imam, dan cara memberi tahu imam
yang salah. Hal yang tidak kalah penting dalam materi tentang tata cara salat
berjama’ah adalah tata cara atau syarat-syarat salat berjama’ah. Tata cara atau
syarat salat berjama’ah sebagai berikut:
a.
Dalam melaksanakan salat berjamaah, makmum harus niat berjamaah,
sedang imam tidak wajib berniat menjadi imam.
b.
Makmum harus mengetahui segala yang dikerjakan imam.
c.
Tidak ada dinding yang menghalangi antara imam dan makmum kecuali
bagi makmu perempuan di masjid.
d.
Jangan mendahului gerakan salat jika imam belum melaksanakan.
e.
Makmum tidak boleh didepan atau bersamaan tempatnya dengan imam.
f.
Salat makmum harus bersesuaian denan salat imam. Misalnya imam
melaksanakan salat zuhur, maka makmum harus salat zuhur.[7]
Sedangkan pada materi kelas 3 semester 1 dalam bukunya, mengenai materi
tentang salat jum’at, didalam syarat sahnya belum mencantumkan dan belum
menyebutkan jumlah minimal orang yang harus mengikuti salat jum’at. Dalam buku
lain menyebutkan bahwa syarat syah salat jum’at adalah dilakukan dengan berjamaah yang tidak kurang
dari 40 orang laki-laki dari ahli jum’at. Hal tersebut diperkuat dengan hadis
yang berbunyi “Dari Jabir RA., ia berkata: sunnah telah berlaku, bahwa pada
tiap-tiap empat puluh orang lebih, wajib jum’at.” Dari hadis tersebut dapat
ditafsiri bahwa dalam salat jum’at minimal harus ada 40 orang jamaah laki-laki
dewasa yang hadir dan mengikuti salat tersebut.[8]
Dalam
materi kelas 3 semester 2 dalam bukunya, materi tentang ketentuan puasa
Ramadan, dalam hal-hal yang membatalkan puasa, masih ada dua hal yang harus
dicantumkan yaitu: melakukan jima’ pada siang hari atau waktu subuh sudah tiba
dan mabuk atau pingsan sepanjang hari. Orang yang berjima’ atau melakukan
hubunan suami istri pada siang hari di bulan Ramadan, puasanya batal. selain
itu wajib membayar denda atau kifarat. [9]
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan landasan teori dan pembahasan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Lima rukun islam meliputi mengucapkan
dua kalimat syahadat, melaksanakan salat, membayar zakat, puasa di bulan
Ramadan, dan menunaikan ibadah haji.
2. Lafal
syahadatain dan artinya:
اشهد ان لا اله الا الله
واشهد ان محمد رسول الله
“aku
bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah”
“dan
aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah”
3.
Najis
adalah kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada
Allah. Misalnya jilatan anjing, tinja atau kotoran baik dari manusia atau hewan
dan air kencing manusia. Naijs ini yang dapat disucikan dengan membersihkan
tempat yang terkena najis.
4. Tata
cara bersuci dari najis dapat dilakukan dengan cara berwudlu dan istinja’
5. Penerapan
bersuci dari najis dapat dilakukan dengan cara
mandi dua kali sehari pada pagi dan sore hari, menggosok gigi sehabis makan
sebelum tidur atau ketika mandi, berpakaian yang bersih dan rapi, tempat
belajar dan kamar tidur selalu bersih
6. Tata
cara berwudlu meliputi: berniat dalam hati,
membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, membasuh sebagian kepala atau
rambut, membasuh dua kaki sampai mata kaki, tertib.
7.
Doa setelah wudhu:
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك
له واشهد ان محمدا عبده ورسوله اللهم اجعلني من
التوابين
واجعلني من المتطهرين
8. Ada lima macam shalat fardhu dalam
sehari semalam, diantaranya subuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya’.
9. Gerakan salat meliputi:
a. Seluruh badan berdiri tegak menghadap kiblat, kedua
tangan lurus di sisi badan, mata melihat ketempat sujud.
b. Takbirotul ihram adalah mengangkat tangan sejajar pundak
atau telinga, telapak dan kelima jari menghadap ke kiblat sambil mengucap
allahu akbar,bacaan takbir di baca bersamaan gerakan tangan, boleh juga di baca
setelah gerakan tangan selesai.
c. Bersedekap adalah meletakkan tangan diatas dada, tangan
kanan diatas, pergelangan tangan kiri saat bersedekap kita membaca doa iftitah,
surah alfatihah dan satu surah atau ayat dari al-quran.
d. Rukuk adalah membungkukkan badan, punggung harus lurus
sejajar dengan kepala, kedua tangan meletakkan pada lutut dengan jari- jari
direnggangkan, mata melihat ketempat sujud, saat rukuk membaca bacaan rukuk.
e. Iktidal adalah berdiri dari rukuk sambil mengangkat
tangan, kedua tangan diangkat setinggi daun telinga, saat iktidal membaca doa
iktidal.
f. Sujud adalah gerakan merunduk sampai kepala menempel di
tempat sujud, kedua tangan berada di samping kiri dan kanan badan.
g. Duduk diantara dua sujud adalah kaki kanan ditegakkan,
kaki kiri dijadikan alas duduk, kedua tangan diletakkan diatas paha ujung lutut
sambil membaca bacaan duduk diantara dua sujud.
h. Duduk tahiyat awal adalah seperti duduk diantara dua
sujud, kaki kanan ditegakkan,kaki kiri dibentangkan dilantai sebagai alas
duduk, telunjuk jari menunjuk ke kiblat.
i.
Duduk tahiyat akhir adalah kaki kanan ditegakkan, kaki kiri dijelujurkan
dibawah kaki kanan, pantat duduk dilantai.
j.
Salam adalah menoleh ke kanan kemudian kekiri sambil membaca salam.
10. Bunyi bacaan salat fardu meliputi:
a. Takbiratul
ihram: الله
اكبر
b. membaca
do’a iftitah
الله اكبر
كبيرا والحمد لله كثير وسبحان الله بكرة واصيلا.اني وجهت وجهي للذي
فطر
السموات ولارض حنيفا مسلما وما انا من المشركين. ان صلا تي ونسكي و
محياي و مماتي لله رب العالمين , لا
شريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين
c.
Membaca surah alfatihah dilanjutkan
membaca surah-surah pendek yang terdapat dalam al qur’an.
d. Rukuk
: سبحان
ربي العظيم وبحمده
e. Iktidal
: سمع
الله لمن حمده
f.
Sujud : سبحان ربي الا علي وبحمده
g. Duduk
tasyahud awal:
التحيات المباركات الصلوات الطيبات
لله. السلام عليك ايها النبي ورحمةالله وبركاته. السلام
علينا وعلي عباد الله الصا لحين. اشهد
ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسولالله.
h.
Tasyahud akhir akhir bacaanya sama
dengan bacaan duduk tasyahud awal kemudian dilanjutkan dengan membaca
اللهم صل علي محمد وعلي ال محمد. كما
صليت علي ابرهيم وعلي ال ابراهيم. وبارك
علي محمد وعلي ال محمد. كما باركت علي
ابراهيم وعلي ال ابراهيم. في العلمين انك
حميد مجيد
i.
Salam :
اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
11. Azan adalah pangilan seorang muazin
kepada muslimin agar melaksanakan salat fardu dengan berjamaah di masjid.
12. Lafal
azan :
الله اكبر, الله اكبر
الله اكبر, الله اكبر
اشهد ان لا اله الا الله x2
اشهد ان محمدارسول الله 2x
حي علي الصلاة 2x
حي علي الفلاح 2x
الله اكبر, الله اكبر
لا اله الا لله
13. Lafal iqamah
الله اكبر , الله اكبر
اشهد ان لا اله الا الله
اشهد ان محمدا رسول لله
حي علي الصلاة
حي علي الفلاح
قدقامت الصلاة
الله اكبر , الله اكبر
لااله الا لله
14. Tata cara atau syarat salat berjama’ah
sebagai berikut:
a. Dalam melaksanakan salat berjamaah,
makmum harus niat berjamaah, sedang imam tidak wajib berniat menjadi imam.
b. Makmum harus mengetahui segala yang
dikerjakan imam.
c. Tidak ada dinding yang menghalangi
antara imam dan makmum kecuali bagi
makmum perempuan di masjid.
d. Jangan mendahului gerakan salat jika
imam belum melaksanakan.
e. Makmum tidak boleh didepan atau
bersamaan tempatnya dengan imam
f. Salat makmum harus bersesuaian denan
salat imam.
15. Lafal zikir
a.
Membaca istigfar, lafalnya: استغفر الله العظيم
b.
Membaca tasbih, lafalnya : سبحان الله
c. Membaca tanmid, lafalnya : الحمد لله
d.
Membaca takbir, lafalnya : الله اكبر
16.
Melafalkan doa setelah salat fardu
a. Do’a untuk kedua orang tua
رب اغفرلي ولوالد ي ورحمهما كماربياني
صغيرا
b.
Do’a untuk kebahagiaan dunia dan akhirat
ربنااتنافي الدنيا حسنة وقنا عذاب
النار
17. Salat sunat rawatib adalah salat sunat
yang dikerjakan beriringan dengan salat fardu, yaitu sebelum atau sesudah salat
fardu. Bilangan rakaat salat sunah rawatib muakad adalah: dua rakaat sebelum
salat zuhur, dua rakaat sesudah salat zuhur, dua rakaat sesudah salat magrib,
dua rakaat sesudah salat isya’, dua rakaat sebelum salat subuh, empat rakaat sebelum dan sesudah salat zuhur,
empat rakaat sebelum salat asar, dua rakaat sebelum salat magrib, dua rakaat
sebelum salat isya’.
18. Salat jum’at adalah salat dua rakaat
yang dilaksanakan secara berjamaah setelah dua khutbah pada waktu zuhur setiap
hara jum’at. Salat jum’at hukumnya wajib bagi setiap orang laki-laki yang
dewasa, baik dalam bekerja,bermain, maupun sedang santai.
19. Tata cara salat bagi orang yang sakit
adalah jika tidak mampu berdiri, maka boleh sambil duduk. Jika tidak mampu
sambil duduk, maka ia boleh salat sambil berbaring ke sebelah kanan menghadap
kiblat.
20. Puasa adalah menahan diri dari makan,
minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar (subuh) sampai
terbenam matahari.
21. Diantara hikmah atau faedah puasa
Ramadan adalah: melatih disiplin spiritual atau rohani, menjadi dasar disiplin
moraldapat membentuk jiwa social terhadap orang-orang miskin, menjaga kesehatan
tubuh terutama perut dan juga anggota badan yang lain, mempertebal rasa syukur
kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikanNya.
22. Salat tarawih adalah salat sunat yang
dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Waktu salat tarawih yaitu setelah
salat isya’ sampai sebelum terbit fajar di bulan Ramadan. Cara mengerjakan
salat tarawih adalah dua rakaat salam atau empat rakaat salam. Cara
melaksanakan salat tarawih sama dengan salat wajib, baik bacaan maupun
gerakannya. Yang membedakan hanya niat dan jumlah rakaatnya. Salat tarawih
boleh dilakukan secara munfarid atau sendirian dan boleh dilakukan secara
berjamaah.
23. Salat witir adalah salat sunat yang jumlah rakaatnya
ganjil. Salat witir dapat dilaksanakan paling sedikit satu rakaat dan paling
banyak tiga belas rakaat. Salat witir dikerjakan tanpa membaca tasyahud awal, melainkan hanya tasyahud akhir.
Kemudian diakhiri dengan salam. Bacaan dan gerakan salat witir sama dengan
bacaan gerakan salat fardu, yang berbeda hanta niat dan cara mengerjajannya saja.
24. Tadarus al-qur’an termasuk ibadah di
bulan Ramadan yang sangat diutamakan dan
mendapat banyak pahala. Tadarus berarti membaca al-qur’an dan mempelajari
al-qur’an. Kita dianjurkan memperbanyak membaca al-qur’an, terlebih-lebih pada
bulan Ramadan. Tadarus dapat dilakukan sendiri-sendiri atau bersama-sama.
B. Saran
1. Bagi guru
Hendaknya guru dapat mengkaji ulang apa yang telah
disajikan, agar lebih menambah pemahaman dan kreativitas dalam mengembangkan materi Fikih kelas 1, 2, dan 3 MI.
2. Bagi pembaca
Hendaknya makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca mengenai materi
Fikih kelas 1, 2, dan 3 MI, kemudian dapat memahami serta
mempraktekkan atas teori-teori yang telah disajikan oleh pemakalah, dan dapat
memberikan kritikan sebagai bahan koreksi dan pertimbangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tanwir
Hadi, Anis. 2009. Pengantar Fikih 1. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Tanwir
Hadi, Anis. 2009. Pengantar Fikih 2. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Tanwir
Hadi, Anis. 2009. Pengantar Fikih 3. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Rifai,
Moh. 1998. Mutiara Fikih. Semarang: CV. Wicaksana.
2 komentar:
ini yang aku carisob, syukron ya akhi :-)
jgan lupa pasang sumbenya hehehe :D
Post a Comment