Sunday, May 12, 2013

Sejarah Kebudayaan Islam



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sebagai generasi muslim, kita perlu mengetahui perkembangan sejarah kebudayaan islam. Hal ini bertujuan untuk menambah dan meningkatkan kemantapan iman kita. Seorang ahli sejarah abad pertengahan yang bernama Ibnu Khaldun mengungkapkan bahwa kebudayaaan merupakan kondisi-kondisi kehidupan yang melebihi dari yang diperlukan. Perkembangan kebudayaan Islam tidak lepas dari politik dan kekuasaan. Pada umumnya kebudayaan tumbuh dan berkembang di suatu kota. Bukan suatu daerah pedalaman. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sejarah kebudayaan Islam adalah kondisi masyarakat yang berkembang karena dukungan pemerintahan Islam.
Sejarah Islam sendiri adalah termasuk bagian ilmu pengetahuan agama Islam. Dan tidak boleh dipandang terpisah dari ilmu pengetahuan agama islam. Oleh karena itu bagi mereka yang hendak menulis sejarah Islam harus mempunyai pengetahuan tentang cabang-cabang ilmu pengetahuan agama islam seperti Al-Quran, As-Sunah, Fiqih, Tauhid, Tarikh dan sebagainya. Sebab tidak sedikit peristiwa-peristiwa bersejarah berkaitan erat dengan turunnya ayat-ayat Al-Quran dan As-Sunah.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Sejarah Kebudayaan Islam itu?
2.      Bagaimanakah Wujud dan bentuk Kebudayaan Islam?
3.      Apa Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam?
4.      Apa Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam?
5.      Saperti apa Contoh Kebudayaan Islam?
                                       






BAB II
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
A.      Pengertian Kebudayaaan Islam
Menurut bahasa, sejarah berarti riwayat atau kisah. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut dengan tarikh, yang mengandung arti ketentuan masa atau waktu. Sebagian orang berpendapat bahwa sejarah sepadan dengan kata syajarah yang berarti pohon (kehidupan). Sedangkan menurut istilah, sejarah ialah proses perjuangan manusia untuk mencapai penghidupan kemanusiaan yang lebih sempurnah dan sebagai ilmu yang berusaha mewariskan pengetahuan tentang masa lalu suatu masyarakat tertentu. Sejarah juga merupakan gambaran tentang kenyataan-kenyataan masa lampau yang dengan menggunakan indranya serta memberi kepahaman makna yang terkandung dalam gambaran itu.[1]
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia. Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat. Istilah "kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah "peradaban". Perbedaannya : kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Apabila dikaitkan dengan Islam, maka Kebudayaan Islam adalah hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber hukum dari al-Qur'an dan sunnah Nabi.
Islam berasal dari bahasa arab yaitu “Aslama-Yuslimu-Islaman” yang artinya selamat. Menurut istilah, Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam. Jadi kesimpulannya, Sejarah Kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam. Unsur Pembentuk Kebudayaan Islam adalah :
1.      Sistem Politik, sistem politik ini meliputi :
a.       Hukum Islam, Kebudayaan Islam mencapai puncak kejayaan ketika diterapkannya hukum Islam. Di dalam Islam sumber hukum utama adalah Al Qur’an dan Hadits.
b.      Khilafah, Setelah Rosulullah saw wafat , orang-orang yang diberi tanggung jawab melaksanakan hukum islam adalah para pengendali pemerintahan. Kedudukan mereka adalah sebagai kholifah atau pengganti saw.
2.      Sistem kemasyarakatan, Terbagi dalam kelompok-kelompok berikut: Kelompok Penguasa, Kelompok Tokoh Agama, Kelompok Militer, Kelompok Cendikiawan, Kelompok Pekerja dan Budak, serta Kelompok Petani.
3.      Ilmu Pengetahuan, Pada masa awal Perkembangan Islam, ilmu pengetahuan kurang mendapat perhatian. Ilmu Pengetahuan baru mendapat perhatian pada masa Dinasti Abbasiyah. Pada saat itu banyak buku-buku dari berbagai disiplin ilmu dan kebudayaan lain diterjemahkan kedalam bhasa Arab.

B.       Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
·      Tujuannya adalah:
1.      Mengetahui lintasan peristiwa, waktu dan kejadian yang berhubungan dengan kebudayaan Islam
  1. Mengetahui tempat-tempat bersejarah dan para tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam.
  2. Memahami bentuk peninggalan bersejarah dalam kebudayaan Islam dari satu periode ke periode berikutnya.[2]
·      Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam adalah:
  1. Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimin masa lalu.
  2. memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia Islam.
  4. Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari dalam diri sendiri,masyarakat,lingkungan negerinya serta demi Islam pada masa yang akan datang.
  5. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu.
C.      Bentuk / Wujud Kebudayaan Islam
Bentuk atau wujud kebudayaan Islam paling tidak dapat dibedakan menjadi tiga hal, yaitu:
1.    wujud ideal (gagasan)
2.    wujud aktivitas
3.    wujud artefak (benda)
Salah satu tokoh yang dikenal sebagai sejarawan dan dijuluki Bapak Sosiologi Islam adalah Ibnu Khaldun. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam,pengamatan terhadap berbagai masyarakat. Ibnu Khaldun menulis sebuah buku yang berjudul Al’Ibar(Sejarah umum) yang diterbitkan di Kairo tahun 1248 M.Ibnu Khaldun juga dipandang sebagai peletak dasar ilmu sosial dan politik Islam.
1.    Kebudayaan Islam yang Berwujud Ideal (Gagasan)
a.    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
b.    Wujud kebudayaan ini terletak di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Di antara tokoh-tokoh yang berperan adalah:
a.    Imam Syafi'i, Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Maliki (bidang ilmu fiqih).  
b.    Umar bin Khattab (bidang administrasi negara dan pemerintahan Islam)
c.    Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd (bidang filsafat)
d.   Ibnu Khaldun (bidang sejarah yang sering disebut dengan "bapak sosiologi Islam").

2.    Kebudayaan Islam yang berwujud ideal diantaranya:
a.    Pemikiran di bidang hukum Islam muncul ilmu fiqih.
b.    Pemikiran di bidang agama muncul ilmu Tasawuf dan ilmu tafsir.
c.    Pemikiran di bidang sosial politik muncul sistem khilafah Islam (pemerintahan Islam) yang diprakarsai oleh    Nabi Muhammad dan diteruskan oleh Khulafaurrosyidin.
d.   Pemikiran di bidang ekonomi muncul peraturan zakat, pajak jizyah (pajak untuk non Muslim), pajak   Kharaj (pajak bumi), peraturan ghanimah (harta rampasan perang).
e.    Pemikiran di bidang ilmu pengetahuan muncul ilmu sejarah, filsafat, kedokteran, ilmu bahasa dan lain-lain.
3.    Kebudayaan Islam yang berwujud Aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

D.      Contoh kebudayaan Islam
Ø  kebudayaan Islam yang berwujud aktivitas atau tindakan di antaranya adalah:
1.    Pemberlakuan hukum Islam seperti potong tangan bagi pencuri dan hukum razam bagi pezina.
2.    Penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi pemerintahan Islam pada masa Dinasti Umayyah (masa khalifah Abdul Malik bin Marwan) memunculkan gerakan ilmu pengetahuan dan penterjemahan ilmu-ilmu yang berbahasa Persia dan Yunani ke dalam bahasa Arab. Gerakan ilmu pengetahuan mencapai puncaknya pada masa Dinasti Abbasiyah, di mana kota Baghdad dan Iskandariyah menjadi pusat ilmu pengetahuan ketika itu.
Ø Kebudayaan Islam Yang Berwujud Artefak (Benda)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Ø kebudayaan Islam yang berbentuk hasil karya di antaranya:
seni ukiran kaligrafi yang terdapat di masjid-masjid, arsitektur-arsitektur masjid dan lain sebagainya. Catatan : Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Contoh Kebudayaan Islam:
1.    Di bidang Seni : Syair, Kaligafi, Hikayat, Suluk, Babad, Tari Saman, tari Zapin.
2.    Di bidang Fisik : Masjid, Istana, Keraton.
3.    Di Bidang Pertunjukan : Sekaten, Wayang, Hadrah, Qasidah.
4.    Di bidang Tradisi : Aqiqah, Khitanan, Halal Bihalal, Sadranan, Berzanzi.















BAB III
PENUTUP
1.    KESIMPULAN
Menurut istilah, sejarah ialah proses perjuangan manusia untuk mencapai penghidupan kemanusiaan yang lebih sempurnah dan sebagai ilmu yang berusaha mewariskan pengetahuan tentang masa lalu suatu masyarakat tertentu. Sejarah juga merupakan gambaran tentang kenyataan-kenyataan masa lampau yang dengan menggunakan indranya serta memberi kepahaman makna yang terkandung dalam gambaran itu.
a.    Kebudayaan Islam adalah hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber hukum dari al-Qur'an dan sunnah Nabi.
b.    Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.
c.    Sejarah Kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam.

2.        SARAN
Demikianlah makalah yang telah saya susun tentunya dalam hal ini masih banyak kekurangan, saya harap makalah ini dapat menambah wawasan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah yang selanjutnya.







DAFTAR PUSTAKA
Djabbar Abdul dkk. 1993. Dirasat Islamiyyah III. Surabaya : CV Anika Bahagia Offset.
Hugiono dan P.K. Poerwantana. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : PT Rineka Cipta.


[1] Hugiono dan P.K. Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta : PT Rineka Cipta,1992), hlm. 8
[2] Abd Djabbar Adlan, Dirasat Islamiyyah III, (Surabaya : CV Anika Bahagia Offset, 1993), hlm. 4

2 komentar:

Unknown said...

Makasih atas referwnsinya

Unknown said...

Makasih atas referwnsinya

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Zudi Pranata. Powered by Blogger.
 
;