BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
MASA Khulafaur Rasyidin ini tidak lebih dari tiga puluh
tahun. Masa mereka menjadi sangat istimewa karena mengikuti manhaj Rasulullah
secara sempurna sesuai dengan jalan lurus yang Allah ridhai untuk
hamba-hambaNya. Dengan demikian, masa ini dianggap sebagai gambaran paling
tepat bagi pelaksanaan hukum Islam dan pemerintahan Islam. Tentu saja gambaran
cara pemerintahan mereka itu wajib dijadikan sebagai contoh teladan bagi setiap
penguasa yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Juga bagi mereka
yang menginginkan kebahagiaan untuk rakyatnya.
Pada masa ini peredaban Islam mencapai puncak yang
sebenarnya. Maksudnya adalah peradaban manusia yang berakar pada akidah yang
berusaha untuk melahirkan manusia-manusia yang bahagia.
Pada masa itu manusia telah memperoleh kebahagiaan yang
sempurna. Mereka mendapat perlakuan yang adil, persamaan, keamanan, rasa
tentram, dan memperoleh segala kebutuhan asasi mereka.
Diakhir masa pemerintahan mereka, muncul fitnah yang
menimpa kaum muslimin. Fitnah ini telah memecah mereka kepada beberapa kelompok
dan sakte yang hingga sekarang terus berlangsung.[1]
2. Rumusan Masalah
1. Prestasi apa sajakah yang dicapai oleh Khulafaur
Rasyidin?
2. Bagaimana ibrah dari prestasi-prestasi yang dicapai oleh
Khulafaur Rasyidin untuk masa kini dan masa yang akan datang?
3. Bagaimana cara meneladani gaya kepemimpinan Khulafaur
Rasyidin?
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Menceritakan Berbagai Prestasi Yang
Dicapai Oleh Khulafaurrasidin
Ø Prestasi Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq
a. Perang Melawan Orang-Oran Murtad
Setelah
suksesi Abu Bakar beberapa masalah mengancam persatuan dan stabilitas.
Diantaranya perang Riddah (perang melawan kemurtadan), beberapa suku Arab yang
berasal dari suku Hijaz dan Nejed menyatakan murtad dan membangkan kepada
Khalifah baru dan sisrem yang ada mereka
menolak membayar zakat walaupun tidak menolak Islam secara utuh. Beberapa yang
lain kembali memeluk agama dan tradisi lama yakni menyenbah berhala. Suku
tersebut menyatakan bahwa mereka hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad
SAW, oleh karena itu kematian Nabi Muhammad menjadi alasan sehingga perjanjian
tersebut tidak berlaku lagi. Karena sikap keras kepala dan penentang mereka
yang membayarkan pemerintahan dan agama Abu Bakar menunjuk Khalid bin Walid
sebagai jendela dalam perang Riddah. Ketegasan Abu Bakar ini disambut dan
didukung oleh hampir seluruh kaum muslim.
b. Menjalankan kekuasaan Legeslatif, Eksekutif dan Yudikatif
yang terpusat ditangan Kholifah. Sistem pemerintaha ini bersifat sentral
seperti zaman Rasulullah. Selain itu menjalankan roda penerintaha dan
melaksanakan hukum.
c. Memerangi Nabi Palsu
Nabi
palsu itu berusaha menghancurkan Islam diantaranya Aswad al Ansari, Tulaihah
bin Khuwailid al Asadi, Malik bin Nuairah dan Musailamah al Kazzab. Bangsa Arab
telah menyaksikan bahwa Nabi Muhammad SAW dengan Nubuwat (tugas kenabian)-nya itu,
telah dapat mewujudkan suatu mu’jizat yang tidak pernah terlintas dalam khayal
bangsa Arab itu sendiri, yaitu: “persatuan Tanah Arab seluruhnya dan perpaduan
hati pendukungnya”.[2]
d. Penghimpunan Al-Quran
Satu
kerja besar yang dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah penghimpunan
Al-Quran. Abu Bakar ash-Siddiq memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk
menghimpun Al-Quran dari pelepah kurma, kulit binatang, dan dari hafalan kaun
muslimin.
Hal
ini dilakukan sebagai usaha untuk menjaga kelestarian Al-Quran setelah
syahidnya beberapa orang penghafal Al-Quran di perang Yamamah. Umarlah yang
mengusulkan pertama kali penghimpunam Al-Quran ini. Sejak itulah Al-Quran dikumpulkan
dalam satu mushaf. Inilah untuk pertama kalinya Al-Quran di himpun.[3]
e.
Perluasan Wilayah Islam
Setelah urusan dalam Negri Abu bakar sudah selesai,
Kholifah Abu Bakar as-Siddiq mulai menyebarkan agama Islam ke wilayang yang
lebih luas, yaitu wilayang yang dikuasai Kekaisaran Persia dan Bizantium.
Persia menguasai wilayah yang luas meliputi Irak, Syam, dan bagian utara
Jazirah Arab. Sejumlah kabilah Arab tunduk di bawah kekuasaan mereka.
Kekaisaran Bizantium menjadikan kota Damaskus, Suriah sebagai pusat
pemerintahan di Wilayah Arab dan sekitarnya.
Tiga hal yang
menjadi pegangan utama para Da’i (Tentara Islam) saat memasuki daerah baru
adalah:
1.
Dianjurkan masuk Islam, maka jiwa serta harta mereka akan dilindungi
2.
Boleh tidak masuk Islam, tetapi membayar Jizyah (pajak perlindungan yang
sangat ringan) maka jiwa dan hartanya akan terlindungi.
3.
Jika menentang mereka akan diperangi.[4]
Ø Prestasi Kholifah Umar bin Khathab
a. Perluasan Wilayah
Meskipun
pengembangan dakwah Islam dan preluasan wilayah sudah dilakukan sejak masa
Kholifah Abu Bakar as-Siddiq, para ahli sejarah mengatakan bahwa Islam
sesungguhnya berdiri masa Kholifah Umar bin Khathab. Pada masa itu, perluasan
Islam terjadi secara besar-besaran dan dikenal sebagai periode futuhat
al-Islamiyah. secara berturut-turut, pasukan Islam berhasil menguasai Suriah,
Persia dan Mesir.
Untuk
memudahkan jalannya pemerintahan, Kholufah Umar bin Khathab membagi wilayah
Islam menjadi beberapa profinsi serta menunjukkan seorang gubernur untuk
memerintah wilayah tersebut. Misalnya, Sa’ad bin Abi Waqqas memerintah di
Kuffah, Amr bin Ash di Mesir, dan Muawiyah bin Abi Sufyan di Damaskus.
b.
Menata Administrasi Dan Keuangan Pemerintahan
Pada masa
pemerintahannya, Kholifah Umar bin Khathabmembentuk Bautul Mal dan Dewan Perang. Baitul mal peteugas mungurusi
keuangan Negara. Sedangkan dewan perang bertugas mencatat administrasi
ketentaraan.
Kholifah Umar
bin Khathab memilih orang yang jujur untuk bertugas di Baitul mal. Selain itu,
beliau juga memberikan santunan dari Baitul Mal kepada seluruh rakyatnya. Besarnya
santunan disesuaikan lamanya mereka memeluk Islam, kemakmuran dapat dinikmati
rakyat dari seluruh pelosok negeri.
c.
Penetapan Kalender Hijriyah
Tahukah kamu bahwa
sistem kalender hijriyah saat ini dicetuskan oleh Kholifah Umar bin Khathab?
sebelum sistem kalender hijrah ditetapkan, orang-orang menggunakan sistem
kalender Masehi. Kholifah Umar bin Khathab menetapkan permulaan tahun Islam
adalah pada saat Nabi Muhammad SAW. hijrah disebut periode Mekkah, sedangkan
periode dakwah setelah beliau hijrah dikenal sebagai periode Medinah.
Ø Prestasi Kholifah Utsman bin Affan
a.
Kodifikasi Mishaf Al-Quran
Seperti sudah
kamu ketahui, usaha kodifikasi (pembukuan) Al-Quran sudah dimulai sejak masa
Kholifah Abu Bakar as-Siddiq. Ayat-ayat Al-Quran yang sudah terkumpul pada masa
itu disimpan oleh Hafsah binti Umar. Pada masa Rasulullah SAW perbedaan
tersebut diberi kelonggaran. Saat itu beliau, masih memberi kemudahan Al-Quran dapat
dihafal dengan cepat oleh semua uamat Islam. Ketika wilayah Islam makin luas,
perbedaan itu meliputi susunan surah atau lafal (dialek)nya.
Salinan
kumpulan Al-Quran itu disebut al–Mushaf. Oleh panitia, al-Mushaf diperbanyak 4
buah. Sebuah tetap berada di Madinah, sedangkan 4 lainnya dikirim ke Mekkah, Suriah,
Basrah, dan Kuffah. Naskah yang ditinggal di Madinah disebut Mushaf al-Imam
atau Mushaf Usmani.
b.
Renovasi Masjid Nabawi
Masjid Nabawi
yang mulai dibangun pada masa Kholifah Umar bin Khathab diperluas oleh Kholifah
Utsman bin Affan. selain diperluas, bentuk dan coraknya juga diperindah.
c.
Pembentukan Angkatan Laut
Pada masa
Kholifah Ustman bin Affan, wilayah Islam sudah mencapai Afrika, Siprus, hingga
Konstantinopel. Wilayah itu banyak diliputi lautan. Untuk memjaga wilayah
tersebut, Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang waktu itu memjabat Gubernur Suriah
mengusulkan dibentuknya angkatan laut. Usul iru disambut baik oleh Kholifah
Utsman bin Affan.
d.
Perluasan Wilayah
Pada masa
Kholifah Utsaman bin Affan, wilayah Islam makin luas. Wilayah Azarbaijan
berhasil ditaklukan pasukan muslim di bawah pimpinan Said bin Ash dan Huzaefah
bin Yaman. Wilayah Armenia dapat ditaklukkan oleh Salam bin Rabi’ah al-Bahiy.
Sebagian besar rakyat Armenia saat itu manyambut kedatangan tentara Islam
dengan sukacita. Pada umumnya, mereka lebih suka berada di bawah pemerintaha
Islam dari pada dikuasai Kekaisaran Romawi.
Ø Prestasi Kholifah Ali bin Abi Tholib
a.
Mengganti Pejabat Yang Kurang Cakap
Kholifah Ali
bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efesien. Oleh
karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat yang kurang cakap dalam bekerja.
Akan tetapi, pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga
Kholifah Utsman bin Affan ( Bani Umayyah ). Akibatnya makin banyak kalangan
bani Umayyah yang tidak menyukai Kholifah Ali bin Abi Thalib.
b.
Membenahi Keuangan Negara ( Baitul Mal )
Setelah
mengganti para pejabat yang kurang cakap, Kholifah Ali bin Abi Thalib kemudian
menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Harta
tersebut kemudian disimpan di Bautul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan
rakyat.
c.
Memajukan Bidang Ilmu Bahasa
Pada saat
Kholifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan, wilayah Islam sudah mencapai
India. Pada saat itu, penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda
baca, sperti kasrah, fathah, dhammah, dan syaddah.
Untuk
menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Quran dan Hadits, Kholifah Ali bin
Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad-Duali untuk mengembangkan pokok-pokok
ilmu nahwu. Keberadaan ilmu nahwu dapat membantu orang-orang non-Arab dalam
mempelajari sumber utama ajaran Islam, Yaitu Al-Qu’an dan Hadits.
d.
Melakukan Pembangunan-prmbangunan
Salah satu
pembangunan yang mendapat perhatian khusus dari Khalifah Ali bin Abi Thalib
adalah pembangunan Kota Kufah. Pada awalnya, Kota Kufah disiapkan sebagai pusat
pertahanan oleh Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Akan tetapi, kota Kuffah kemudian
berkembang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu nahwu dan ilmu
pengetahuan lainnya.[5]
2.
Hikmah Yang Dapat Diambil Dari
Prestasi Khulafaur Rasyidin.
Hikmah
yang dapat kita abil, dari prestasi Khulafaur Rasyidin adalah:
Ø Dalam menjalankan pemerintahan Kholifah diatur oleh hukum
yang sudah ditentukan.
Ø Para
Kholifah berkewajiban melindungi dan mensejahterakan rakyat sebagai pembentunya
rakyat.
Ø Pada masa Kholifah Abu Bakar kodifikasi Al-Qur’an
dimulai.
Ø Pada masa KholifahUmar bin Khathab, beliaulah yang
meletakkan dasar-dasar demokrasi Islam.
Ø Pada masa Kholifah Utsman bin Affan, mushaf Al-Qur’an
digandakan menjadi 4 buah. Mushaf yang asli (Mushaf Usmani) tetap dibawa
Kholufah Usman bin Affan.
Ø Pada masa Kholifah Ali bin Abi Thalib, persatuan dan
kesatuan Islam mulai pecah, namun karena ketegasan dan memegang prinsip
kebenaran situasi itu dapat diatasi.
Ø Dalam kondisi membangun dasar-dasar pemerintahan yang
kuat kepemimpinan yang cerdas dan bersih sangat diperlukan.
Ø Dalam kondisi penerintahan yang aman dan makmur
kepemimpinan yang sholeh dan lemah lembut sangat dibutuhkan.
Mengkaitkan
prestasi Khulafaur Rasyidin dengan perkembangan kondisi sekarang dan yang akan
datang. Antara lain:
a. Dalam bidang hukum.
b. Sistem keuangan Negara.
c. Sistem ekonomi.
d. Dalam bidang ketatanegaraan.
e. Dalam bidang sosial.
3. Meneladani Gaya Kepemimpinan
Khulafaur Rasyidin.
a. Kholifah Abu Bakar As-Siddiq
Abu
Bakar dikenal sebagai salah seorang pemberani yang selalu gagah dimedan
pertempuran. Beliau memiliki akhlak yang tinggi dan iman yang sempurna, serta mempunyai
karakteristik yang lembut dan tegas.
b. Kholifah Umar Bin Khathab
Umar
bin Khathab adalah orang yang cerdas, dan sangat tegas. Beliau adalah teladan
dalam hal keadilan, tidak membeda-bedakan antara bangsawan dan budak serta
mengutamakan kepentingan rakyat.
c. Kholifah Utsman Bin Affan
Utsman
bin Affan adalah orang yang selalu menjaga kehormatan serta kesucian dirinya,
mulia dan lurus akhlaknya terkenal dengan kecerdasan dan kebenaran pendapatnya.
Dengan karakter beliau kemakmuran rakyat dapat tercapai baik jasmani maupun
rohani.
d. Kholifah Ali Bin Abi Thalib
Ali
bin Abi thalib sangat memperhatikan keadilan dalam ekonomi, dia sangat serius
dalam hal perekonomian. Beliau juga memiliki sikap yang kokoh kuat pendirian
dalam membela yang hak, paling teliti pemikirannya dan paling taufik untuk
mrnerima hukum yang benar serta pendapat yang betul. Dalam masalah keberanian
patut dicontoh dan ditiru oleh setiap pemberani, yakni keberanian untuk membela
kebenaran dan agama.[7]
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ø Berbagai Prestasi Yang Dicapai Oleh Khulafaurrasidin
ü Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq
a.
Perang
Melawan Orang-Oran Murtad
b.
Menjalankan kekuasaan Legeslatif, Eksekutif dan Yudikatif
c.
Memerangi
Nabi Palsu
d.
Penghimpunan
Al-Quran
e. Perluasan
Wilayah Islam
ü Kholifah Umar bin Khathab
a. Perluasan Wilayah
b. Menata Administrasi dan Keuangan Pemerintahan
c. Penetapan Kalender Hijriyah
ü Kholifah Utsman
bin Affan
a. Kodifikasi Mushaf Al-Quran
b. Renovasi Masjid Nabawi
c. Pembentukan Angkatan Laut
d. Perluasan Wilayah
ü Kholifah Ali bin Abi Tholib
a. Mengganti Pejabat Yang Kurang Cakap
b. Membenahi Keuangan Negara (Baitul Mal)
c. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa
d. Melakukan Pembangunan-Pembangunan
Ø Ibrah Dari Prestasi-Prestasi Yang Dicapai Oleh Khulafaur
Rasyidin Untuk Masa Kini Dan Masa Yang Akan Datang Adalah:
ü Ketinggian, keluhuran dan kemuliaan akhlak para pemimpin
perlu diteladani bagi para pewaris dan umat Islam saat ini.
ü Para kholifah hanya melaksanakan amanah Allah, dalam
menegakkan agama Islam di muka bumi dengan ikhlas dan semanagt jihat fisabilillah
yang tinggi.
ü Para Kholifah rela miskin dan suka berkorban deni Islam.
ü Tidak ada yang menyatukan kaum muslimin, kecuali contoh
dari para pemimpin yang ikhlas bukan karena hawa nafsu dalam memegangi Al-Quran
dan Sunnah Rasulullah.
ü wilayah Islam berkembang luas dari masyriki sampai
maghribi, bertujuan hanya satu yaitu agar manusia berkhitmat untuk menyembah
kepada Allah SWT.
Ø Meneladani Gaya Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
ü Abu Bakar, dikenal sebagai salah seorang pemberani,
memiliki akhlak yang tinggi dan iman yang sempurna, serta mempunyai
karakteristik yang lembut dan tegas.
ü Umar Bin Khathab, orang yang cerdas, sangat tegas,
teladan dalam hal keadilan, tidak membeda-bedakan antara bangsawan dan budak
serta mengutamakan kepentingan rakyat.
ü Utsman bin Affan, orang yang sholeh selalu menjaga
kehormatan serta kesucian dirinya, mulia dan lurus akhlaknya terkenal dengan
kecerdasan dan kebenaran pendapatnya. Dengan karakter beliau kemakmuran rakyat
dapat tercapai baik jasmani maupun rohani.
ü Ali bin Abi
thalib, sangat memperhatikan keadilan dalam ekonomi, memiliki sikap yang kokoh
kuat pendirian dalam membela yang hak, paling teliti pemikirannya dan paling
taufik untuk mrnerima hukum yang benar serta pendapat yang betul.
2.
Saran
Alhamdulullah
wa syukurillah.......... makalah ini dapr terselesaikan. Saya menyadari
sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam referensi
maupun penulisannya. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan guna
kesempurnaan pembuatan makalah saya berikutnya.
Demikian
makalah ini saya
buat, semoga bermanfaat untuk pembaca pada umumnya dan pemakalah pada
khususnya.
Dalam hal memehami sejarah
perkembangan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin yang meliputi prestasi-prestasi
yang beliau capai, mengambil hikmah dari prestasinya tersebut serta meneladani
gaya kepeimpinannya untuk masa kini dan masa yang akan datang. Amin........
DAFTAR PUSTAKA
al-Usairy Ahmad, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad
XX, Jakarta, Akbar Media Eka Sarana, 2003.
Fuad,
M. Fahruddin, Perkembangan Kebudayaan Islam, Jakarta, Bulan Bintang,
1985.
Imam as-Syayuti, Tarikh Khulafa, Jakarta, Pustaka kanser,
2001.
Laila
Mansur, Ajaran dan Teladan Para sufi, Jakarta, Raja Grafindo Persada,
1995.
[1]
Ahmad
al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta:
Akbar Media Eka Sarana, 2003), Hlm: 141
[2]
M. Fahruddin
Fuad, Perkembangan Kebudayaan Islam, (Jakarta;Bulan Bintang, 1985), Hal:
33
[3] Ahmad
al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta:
Akbar Media Eka Sarana, 2003), Hlm: 150
[4]
M. Fahruddin
Fuad, Perkembangan Kebudayaan Islam, (Jakarta; Bulan Bintang, 1985),
Hal: 33
[5] M. Fahruddin
Fuad, Perkembangan Kebudayaan Islam, (Jakarta; Bulan Bintang, 1985),
Hal: 34-36
[6] Imam
as-Syayuti, Tarikh Khulafa, (Jakarta; Pustaka kanser, 2001), Hal: 37
[7]
Laila Mansur, Ajaran
dan Teladan Para sufi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), Hal: 38-41
1 komentar:
terimakasih. sangat membantu
Post a Comment