Sunday, May 12, 2013

Memahami Sejarah Nabi Muhammad SAW Periode Makkah



BAB I
PENDAHULUAN
1.    LATAR BELAKANG
Muhammad mulai menyebarkan agama barunya di Mekkah. Oleh karena itu kita perlu memahami situasi di Mekkah pada saat pada saat Nabi memulai dakwahnya. Sebagaimana yang telah disebutkan, Mekkah terletak di jalur perdagangan internasional, dan dengan sendirinya menjadi pusat perdagangan yang penting. Mekkah adalah salah satu pusat kota yang penting dengan aktifitas perdagangan yang ramai.[1]
Sebelum datang agama islam, mereka telah mempunyai berbagai macam agama, adat istiadat, akhlak dan peraturan-peraturan hidup. Agama baru ini pun datang membawa akhlak, hukum-hukum dan peraturan hidup.
Sejarah bangsa arab penduduk gurun pasir hampir tidak dikenal orang. Yang dapat kita ketahui dari sejarah mereka hanyalah yang dimulai dari kira-kira seratus lima puluh tahun sebelum islam. Adapun yang sebelum itu tidak dapat diketahui. Yang demikian disebabkan karena bangsa Arab penduduk padang pasir itu terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang selalu berperang-perangan.[2]

2.    RUMUSAN MASALAH
1.    Mendeskripsikan misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat?
2.    Mengambil ibrah dari misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat untuk masa kini dan yang akan datang?
3.    Meneladani perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Mendeskripsikan misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat.
Pada malam 17 Ramadhan 40 tahun dari kelahirannya, bertepatan pada tanggal 6 Agustus 610 M. Pada saat itu Nabi Muhammad bertahanus (bertapa) di Gua Hira datang malaikat Jibril membawa wahyu yang pertama yaitu surat Al-Alaq. Dengan diterimanya wahyu pertama ini secara resmi Nabi Muhammad SAW menjadi seorang rasul Allah SWT. Untuk menyampaikan ajaran islam kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa risalah yang rahman lil alamin. Pada periode ini Rasulullah SAW sebagai masa awal dari sebuah peradaban islam. Peradaban islam dibangun dengan menjadikan agama islam sebagai dasar pembentukannya.
Bangsa Arab sebelum islam terkenal dengan istilah Arab Jahiliyah, bahwa bangsa Arab masih dalam keadaan bodoh dan terbelakang dimana pada saat itu masyarakat menganut agama majusi yang dan beragama Nasrani. Bersamaan dengan itu Allah mengutus Nabi Muhammad untuk membimbing Akhlak yang baik dan bertauhid untuk kembali kepada jalan yang benar. Hal pertama yang dilakukan Nabi Muhammad adalaah memperbaiki akhlak karena adanya kerusakan akhlak yang terjadi karena suka berjudi, minum-minuman keras dan berfoya-foya. Kedatangan Rasulullah membuat suasana negeri arab yang gelap gulita menjadi terang benderang, hal itu disebabkan karena sikap perbuatan luhur dari pribadi Nabi yang lemah lembut, bijaksana dan merakyat. Rasulullah mendapat sebutan Uswatun Khasanah atau suri tauladan yang baik. Secara perlahan Rasulullah membangun masyarakat dengan menanamkan akhlak yang baik dan keimanan kepada Allah. Akhlak mulia akan membawa manusia selamat dari kehancuran. Akhlak mulia beliau perlihatkan dari segala kehidupan, mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat sehingga beliau menjadi rahmat bagi manusia dan lingkungannya sampai hari kiamat dengan membawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan umat. Setelah turun ayat yang menyatakan bahwa Muhammad secara terang-terangan segala yang diperintahkan. Nabi menjalankan dakwahnya dengan secara terang-terangan keseluruh lapisan masyarakat, baik golongan bangsawan maupun budak serta negeri-negeri lain, selain itu beliau juga berdakwah kepada orang-orang dating ke Mekkah, maka dengan jalan ini banyak para penduduk yang memeluk agama islam.   

2.2  Mengambil ibrah dari misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat untuk masa kini dan yang akan datang.
Agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah meyempurnakan ajaran agama yang dibawa Rasulullah yang intinya mengesakan Allah. Pokok ajaran yang disampaikan Rasulullah adalah keimana sebagai awal dari peyebaran agama islam. Ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah ajaran tentang ketauhidan untuk menyembah Tuhan selain Tuhan yaitu Allah dan meninggalkan kemusrikan. Mengajarkan akan terjadinya hari kiamat dimana semua manusia akan mempertanggung jawabkan awalnya didunia. Mengajarkan akhlak terpuji dan ibadah sholat agar dapat meninggalkan peyembahan terhadap berhala. Mengajarkan persamaan derajat sesama manusia bahwa semua manusia itu sama yang membedakan adalah ketaqwaan kepada Allah.
Rasulullah melakukan dakwah di Mekkah dengan penuh kegigihan tanpa mengenal lelah dan putus asa meskipun banyak kendala maupun rintangan dan penyiksaan dari kaum Qurais, sehingga dalam diri Rasulullah sangat melekat sifat-sifat terpuji: Siddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tablik (menyampaikan risalah), dan fatonah (cerdas). Dengan sifat-sifat  Madinah menjadi kota kumpulan muslimin yang kemudian disegani oleh kota-kota yang lain disekitarnya.
Dalam berdakwah, Nabi Muhammad juga menggunakan siasat-siasat tertentu. Pada awal, beliau mengumpulkan pendukung setia. Cara beliau gunakan masih sembunyi-sembunyi dan ditujukan kepada orang-orang dekatnya. Tahap selanjutnya Nabi Muhammad mulai berdakwah secara terbuka. Itu beliau lakukan setelah mendapat pendukung yang cukup. Pada tahap dakwah terbuka, hambatan makin besar. Oleh karena itu, beliau memerintahkan sebagian pendukungnya berpindah tempat sambil tetap melanjutkan misi dakwah.
Akhirnya Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah setelah warga kota Mekkah mengancam nyawa beliau. Di tempat yang baru, Nabi Muhammad tetap berdakwah sambil menyusun kekuatan. Semua tahapan dakwah Nabi Muhammad selalu berdasarkan petunjuk Allah dengan berpegang teguh pada petunjuk itu, dakwah Nabi Muhammad mencapai keberhasilan untuk menyiarkan islam keseluruh pelosok dunia guna membawa keselamatan hidup dunia dan akhirat, dan hal ini sangat bermanfaat bagi seluruh umat manusia.[3]
2.3  Meneladani perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah
Berawal dari analisa sosial yang cerdas, Nabi SAW akhirnya mampu berdakwah dan menghadapi segala rintangan dan gangguan yang dilakukan oleh kaum elit Quraisy. Perjuangan dakwah sebagai proses islamisasi masyarakat inilah yang patut kita teladani. Hingga zaman ini berakhir, perjuangan dakwah tetap besar peranannya dalam menegakkan agama islam.
Berikut adalah gerakan dan strategi perjuangan dakwah yang harus diteladani untuk kemajuan islam saat ini:
a.       Niat yang kuat
Sekiranya Rasulullah SAW lebih mencintai karir bisnisnya dibanding dakwahnya, niscaya ia akan menjadi saudagar sukses di jazirah Arab. Sebab perekonomian yang melimpah telah ia miliki semenjak nikah dengan Khadijah, wanita kaya yang berkepribadian kuat dan memiliki sifat-sifat mulia. Tapi bagi Rasulullah SAW perlimpahan harta perniagaan tidak menjadikannya berbelok dari niat untuk sebuah harapan tentang kebenaran yang hakiki.
Rasulullah SAW yang selalu diliputi kegelisahan dan harapan akan kebenaran terus berfikir agar kebejatan moral masyarakat Arab Mekkah saat itu bisa dirubah menjadi masyarakat yang beradab dan beriman kepada Allah yang Esa. Bukti kongkrit kepedulian itu terbuktikan dengan kebiasaan bertahannuts di gua kecil di bukit Hira yang terletak di luar kota Mekkah. Akhirnya pertolongan Allah dating. Wahyu pertama turun dan menandai munculnya seorang Nabi penerima wahyu di tanah Arab.
b.      Berakhlak terpuji
Reputasi Muhammad SAW di mata masyarakat Mekkah dikenal sebagai orang yang jujur dan terpuji, ia dikenal dengan sebutan Al-amin.
Di zaman ini sangat diperlukan orang yang selalu konsisten terhadap apa yang ia katakana dengan apa yang ia kerjakan. Akan sulit memengaruhi orang lain jika seorang da’i pada kenyatannya adalah orang yang dibenci masyarakat gara-gara akhlaknya yang tidak terpuji.
Perjuangan Nabi Muhammad SAW berhasil gemilang karena teladan yang diberikan beliau sangat baik. Beliau banyak berbakti dan penuh kasih saying, sangat rendah hati, jantan, tutur katanya yang lemah lembut, hak setiap orang miskin ditunaikan. Pandangannya terhadap orang lemah, terhadap piatu, orang yang sengsara dan miskin adalah pandangan seorang bapak yang penuh kasih dan mesra.
c.       Tabah dan rela berkorban
Pribadi nabi yang tabah dan rela berkorban membuat gerakan perjuangannya dalam dakwah tetap bertahan. Padahal banyak peristiwa yang menguji dan membuktikan ketabahan dan pengorbanannya, yakni:
·      Hakam bin Ash dan Uqbah bin Muhith selalu meletakkan kotoran-kotoran ke punggung Nabi dan ke dalam makanan Nabi ketika beliau sholat.
·      Istri Abu Lahab sering meletakkan duri-duri di depan pintu rumah Nabi supaya beliau kesakitan terkena duri ketika hendak ke luar untuk sholat.
·      Kaum Quraisy pernah mencekik leher Nabi waktu beliau sholat, nyaris saja Nabi meninggal jika tidak ditolong Abu Bakar saat itu.
·      Nabi pernah dipukul hingga parah ketika beliau menyampaiakn ajaran islam di masjid
·      Nabi dicaci maki dan dilempari batu oleh para pemuda Thaif ketika berdakwah didaerah tersebut.
Kurun waktu yang telah dilalui dalam hidup Muhammah SAW adalah kurun waktu yang paling dahsyat yang pernah ada dalam sejarah umat manusia. Baik Muhammad ataupun mereka yang menjadi pengikutnya bukanlah orang yang menuntut harta kekayaan, kedudukan atau kekuasaan, melainkan orang yang menuntut kebenaran serta keyakinan akan kebenaran itu. Demi tujuan yang agung itulah mereka mengalami peyiksaan.
Ketabahan yang ditopang oleh pribadi Muhammad yang bersifat lemah lembut, akhlaknya yang indah serta kejujurannya yang cukup dikenal., berkemauan keras dan berpendirian teguh. Selain itu, dari segi keturunan ia menempati puncak yang tinggi. Harta sudah cukup seperti apa yang dokehendakinya. Ia juga dari keturunan Hasyim yang menjadi juru kunci ka’bah dan urusan air di Mekkah.
d.      Menyampaikan kebenaran
Ajaran yang disampaikan Nabi beserta para sahabatnya tiada lain adalah kebenarab wahyu yang datang dari Allah SWT. Kebenaran itu diawali dengan perubahan keyakinan dari mempertahankan berhala menjadi penghambatan terhadap Allah Tuhan yang esa, merambah menuju segala kebaikan dunia akhirat.
Ketika Nabi menyeru Bani Abdul Muthalib sesudah mereka berkumpul, beliau menjelaskan dengan sebuah pernyataan : “menurut saya belum pernah ada seorang pemuda yang membawa sesuatu untuk kaumnya yang lebih utama dari apa yang saya bawa untuk kalian. Saya bawakan untuk kalian segala kebaikan dunia akhirat”.
Cara penyampaian kebenaran dalam perjuangan dakwah Muhammad SAW mempunyai persamaan yang besar dengan metode ilmiah modern. Inilah yang patut kita teladani, yang pada akhirnya membuahkan hasil yang gemilang menjadikan manusia berperadaban maju bersama agama islam.
e.       Cerdas
Kecerdasan Nabi tidak diragukan lagi. Bahkan sifat wajib yang melekat pada diri beliau adalah fathanah, yang berarti cerdas. Kecerdasan beliau bukan hanya IQnya saja (beliau sanggup menghafal seluruh ayat Al-Qur’an dengan kandungan hukum yang terdapat didalamnya), tapi juga EI nya. Kecerdasan hati dan emosinya. Beliau selalu berkata sesuai kadar kemampuan akal orang yang diajak bicara, dan selalu mencari solusi dalam perjuangan dakwahnya menghadapi masyarakat Makkah saat itu.
Kehidupan Rasulullah sangat syarat dengan kecerdasan dalam mengendalikan emosi diri serta memahami perasaan orang lain. Hal ini menjadikan berbagai keputusan yang beliau ambil menjadi begitu menggugah hati banyak orang. Kecerdasan luar biasa ini yang bisa kita jadikan rujukan.
Sekalipun dalam lingkungan masyarakat yang semacam itu Muhammad SAW lahir dan dibesarkan, tingkah laku beliau jauh berbeda dengan kebanyakan pemuda dan penduduk kota Mekkah umumnya. Sejak masih kanak-kanak sampai dewasa dan kemudian diangkat menjadi rasul, beliau terkenal sebagai orang jujur, berbudi luhur dan berkepribadian tinggi. Tidak ada satupun perbuatan tercela yang dapat dituduhkan kepadanya, karena selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan, maka beliau dijuluki al-Amin, artinya orang yang dapat dipercaya. Tidaklah sia-sia Abdul Muthalib memberi nama Muhammad bagi cucunya itu.[4]

BAB III
KESIMPULAN
a.    Kesimpulan
1.      Nabi SAW dan para sahabat berjuang di Mekkah karena masyarakatnya tidak bisa membedakan agama dan kekuasaan.
2.      Misi perjuangan Nabi adalah tauhid yaitu mengajak manusia menyembah Allah SWT.
3.      Perjuangan Nabi SAW dan para sahabat dibuktikan dengan tegar mengalami penderitaan demi islam.
4.      Cara meneladani perjuangan Nabi SAW adalah dengan berani menunjukkan perilaku pejuang yang islami, yaitu memiliki niat yang kuat, berakhlak mulia, tabah dan rela berkorban, selalu mnyampaikan kebenaran, dan islam.
b.   Saran
Dengan makalah ini, kami buat yang mestinya tidak jauh dari kekurangan dan kesalahan, sehingga saran maupun kritikan sangat kami harapkan. Dan perlu di tinjau atau di kaji ulang untuk mencapai kesempurnaan, dalam dunia ini tidak ada suatu hal yang sempurna begitu juga dengan makalah ini, karena kesempurnaan itu milik Allah SWT. Akan tetapi harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah dan para pembaca.











DAFTAR PUSTAKA
Ashgar Ali Engineer. Asal-usul dan Perkembangan Islam. 1999. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

A. Syalabi, sejarah dan kebudayaan islam 1. 2003. Jakarta: Pustaka al Husna Baru.
W. Montgomery. Kejayaan Islam. 1990. Jogyakarta: Tiara Wacana.
Bisri Affandi dkk. Sejarah dan Kebudayaan Islam. 1993. Surabaya: CV Anika bahagia offset.


[1] Ashgar Ali Engineer, Asal-usul dan Perkembangan Islam, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1999), hlm. 59
[2] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 1, (Jakarta:pustaka al husna baru, 2003) hlm. 27
[3] W. Montgomery, Kejayaan Islam, (Jogyakarta:Tiara Wacana, 1990)
[4] Bisri Affandi dkk, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Surabaya: CV Anika bahagia offset , 1993). Hlm. 49

0 komentar:

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Zudi Pranata. Powered by Blogger.
 
;